Pentolan Relawan: Jokowi Ingin Duet Prabowo Subianto-Airlangga Hartarto di Pilpres 2024
Manuver politik Jokowi kembali sorotaan setelah hadir dan memberikan pidato di acara Puncak Musra di Jakarta, Minggu (14/5) kemarin.
Mengenai hal ini, Ketua Umum Projo sekaligus Wamendes PDT, Budi Arie Setiadi, merespons pidato Jokowi yang menyebutkan beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh calon presiden (capres) 2024.
Menurut Budi, Ketua Umum DPP Partai Gerindra sekaligus Menhan Prabowo Subianto sebagai tokoh yang paling pas dengan kriteria tersebut.
"Kalau berani mempengaruhi politik global dan lain-lain, ya, merujuk ke beberapa nama spekulasinya kan? Kalau berani dan memahami politik global, ya, Pak Prabowo-lah," jelas Budi ketika diwawancara selepas acara puncak Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Ahad (14/5/2023).
Budi menganggap, Prabowo adalah tokoh yang memiliki kriteria pemberani dan bisa disandingkan dengan Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang memahami kondisi ekonomi global. Dia menganggap, pemahaman ekonomi global merupakan hal yang penting.
"Banyak orang juga berspekulasi atau menginginkan Prabowo-Airlangga, sebagian lagi Pak Ganjar," kata Budi.
Disinggung soal nama yang nantinya ditentukan oleh Presiden Jokowi, Budi mengaku masih menunggu keputusan tersebut. Pasalnya, dinamika politik juga masih terus berjalan. Meski begitu, ia menegaskan Jokowi pasti menyebut nama yang muncul dari hasil Musra. Bahkan, pihaknya sudah diminta untuk menentukan skema nama-nama tersebut.
"Pak Jokowi tadi udah bilang, harus buat skema-skema dan diskusi soal nama. Meminta kita untuk diskusi skema-skema yang harus dilakukan," tegas Budi.
Dia menambahkan Projo nantinya memberi masukan yang paling komprehensif. Budi menganggap perlu koalisi besar untuk memimpin bangsa yang besar.
Ketika berpidato, Presiden Jokowi menyebutkan kriteria capres, agar masyarakat tidak salah memilih pemimpin. Jokowi memaparkan kriteria tersebut haruslah tokoh yang mempunyai keberanian, mengerti cara mengurus negara, dan dekat dengan rakyat.
Selain itu, kata Jokowi, figur presiden nantinya mampu menangani ketidakpastian ekonomi global, terutama momentum bonus demografi yang membuat peluang Indonesia menjadi negara maju, sehingga mampu memperluas lapangan pekerjaan.
Menurut Jokowi, peluang tersebut hanya bisa dilakukan oleh capres dengan kriteria yang disebutkan olehnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto