- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Ingin Jaga Stabilitas Nilai Saham, Merdeka Copper Gold Siapkan Dana Rp600 Miliar untuk Buyback
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) baru saja merilis kabar mengenai rencana perusahaan untuk melakukan pembelian kembali saham-saham yang sudah beredar atau yang lebih dikenal dengan istilah buyback saham. Emiten usaha milik Sandiaga Uno itu dilaporkan telah menyediakan dana sebesar Rp600 miliar untuk menunaikan aksi korporasi tersebut.
Sekretaris Perusahaan, Adi Adriansyah Sjoekri, mengungkapkan bahwa kuantitas saham yang akan dibeli kembali maksimal 120.554.254 lembar atau setara dengan 0,5% total saham secara keseluruhan berdasarkan jumlah modal yang ditetapkan.
Ia menambahkan, aksi buyback saham ini akan dilakukan secara bertahap selambat-lambatnya delapan belas bulan setelah memperoleh restu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Baca Juga: Sediakan Dana Rp120 Miliar, Bank Amar Siap Gelar Buyback Saham
“Rencananya Merdeka Copper Gold akan menggelar RUPST pada 21 Juni 2023 mendatang. Apabila persetujuan dari para pemegang saham sudah didapatkan, periode pembelian kembali saham yang sudah beredar akan dimulai pada 22 Juni 2023 sampai 22 Desember 2024,” jelas Adi dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa, 16 Mei 2023.
Perlu diketahui bahwa buyback saham ini dilakukan supaya perusahaan mempunyai fleksibilitas dalam menjaga stabilitas nilai saham jika sewaktu-waktu harga saham Merdeka Copper Gold tidak mencerminkan kinerja perusahaan yang sesungguhnya.
Baca Juga: Adaro Energy Umumkan Penghentian Buyback Saham, Ada Apa Gerangan?
Selain itu, perusahaan tersebut juga ingin menggencarkan pelaksanaan program insentif jangka panjang yang diharapkan bisa memacu kinerja Merdeka Copper Gold dan anak-anak perusahaannya.
“Kami yakin bahwa aksi korporasi ini tidak akan menurunkan perolehan pendapatan perusahaan dan tidak memengaruhi performa laba per saham sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” tambahnya.
Sebagai catatan, sepanjang tahun 2022, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan itu berhasil mencatatkan perolehan pendapatan usaha sebesar US$869,87 alias meroket 128,34% dari tahun sebelumnya. Adapun nilai aset dan ekuitas perusahaan sepanjang tahun lalu masing-masing berada di angka US$3,87 miliar dan US$2,02 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella