Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pede! Klaim Bakal Pilih Capres yang Direstui Jokowi, Hary Tanoe Dianggap Sudah Jerumuskan Masyarakat Tionghoa

        Pede! Klaim Bakal Pilih Capres yang Direstui Jokowi, Hary Tanoe Dianggap Sudah Jerumuskan Masyarakat Tionghoa Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Yusuf Hamka selaku Dewan Penasehat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia mengatakan Ketua Partai Perindo, Hary Tanoe Soedibjo sudah menjerumuskan masyarakat Tionghoa. 

        Ini bermula saat Hary Tanoe Soedibjo mengklaim bahwa masyarakat Tionghoa bakal mendukung capres yang direstui Jokowi. 

        “Pernyataan yang telah disampaikan Hary Tanoe itu ngawur dan membuat resah masyarakat Tionghoa,” kata Yusuf melansir dari  channel Youtube Refly Harun, Rabu (17/5).

        Baca Juga: Katanya Lekat Sama Anies Baswedan, Politik Identitas Malah Digunakan Kubu Jokowi: Akhirnya Makin Terbuka...

        Yusuf juga menambahkan bahwa, masyarakat tionghoa tersebar di berbagai parpol sehingga tidak mungkin diwakili oleh satu orang.

        Dia pun mencontohkan dirinya sendiri sebagai orang Tionghoa, Yusuf menegaskan tak pernah memberikan kuasa untuk mengatakan bahwa masyarakat tionghoa diwakili oleh seorang untuk mendukung capres tertentu.

        “Pak Jokowi orang baik tapi bukan berarti pilihan Pak Jokowi harus diikuti oleh masyarakat Tionghoa ini,” tambahnya.

        Disisi lain, menurut ahli hukum tata negara sekaligus pengamat politik, Refly Harun pernyataan Hary Tanoe itu telah menunjukan betapa feodalnya negara ini.

        “Ya, hari gini kok memilih berdasarkan petunjuk satu orang, itu gimana ya. Sebelumnya, memang Hary Tanoe mengatakan bahwa masyarakat Tionghoa akan mendukung capres pilihan Jokowi,” kata Refly.

        Baca Juga: Pemerintah Kena Tipu Tiongkok Soal Bunga Rendah untuk Proyek KCJB, Irwan Fecho: Ini Tanda Kegagalan Rezim

        “Perlu kita ingat ya, ini negara yang demokrasi bukan negara feodal. Jadi ya, silahkan orang memilih itu berdasarkan hati nuraninya masing-masing,” tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: