Bitcoin Builders 2023: Adopsi Kripto Mencuat, Tapi Tidak di AS atau Eropa
Adopsi kripto secara massal sudah terjadi di seluruh dunia, tetapi tidak di Amerika Serikat (AS) atau Eropa, juga tidak menggunakan Bitcoin sebagai aset andalan untuk penerimaan arus utama.
Dikutip dari laman Cointelegraph pada Jumat (19/5/2023), menurut Daniel Fogg dari IOV Labs, sebuah yayasan yang mendukung platform kontrak pintar seperti Rootstock di antara proyek-proyek lainnya.
Daniel menjelaskan, peningkatan adopsi tersebut justru sedang berlangsung di pasar negara berkembang, ketika mata uang kripto menawarkan solusi untuk masalah sehari-hari di masyarakat.
Baca Juga: Laporan FDIC: Signature Bank Gagal Pahami Risiko Kripto
Dalam sebuah wawancara dengan Joe Hall dari Cointelegraph di Bitcoin Builders Conference di Miami, AS, Fogg berbicara tentang pragmatisme Bitcoin, adopsinya di seluruh dunia, dan bagaimana ekonomi berkembang membentuk masa depan ruang kripto.
Menurut Fogg, pasar negara berkembang memimpin adopsi kripto karena satu alasan utama yakni negara tersebut memiliki tantangan ekonomi makro yang signifikan.
Dalam pandangannya, pengalaman perbankan digital pertama yang bermakna bagi banyak orang akan terjadi di pasar negara berkembang pada jalur kripto di tahun-tahun mendatang.
“Orang-orang di jalanan mempunyai kebutuhan mendesak untuk melindungi penghasilan mereka, untuk mendapatkan akses ke dolar AS dan mendapatkan pinjaman. [...] Kami melihat perubahan besar ini. Bagi saya, jika Anda ingin melihat masa depan yang saya harapkan terhadap kripto, hari ini itu ada di Turki, Kolombia, Nigeria, Argentina. Itu tidak ada di Amerika Serikat atau Inggris hari ini.”
Fogg yakin, ruang kripto berkembang melalui dua kasus utama penggunaan kripto. Salah satunya berpusat pada solusi keuangan terdesentralisasi (decentralized finance; DeFi) bagi orang yang mencari keuntungan besar dan peluang investasi alternatif.
Penggunaan lainnya yakni melibatkan orang yang memperoleh stablecoin yang dikontrol ke dolar AS untuk tabungan dan pembayaran harian di ekonomi yang berurusan dengan inflasi, devaluasi, dan masalah moneter lainnya.
“Saya pikir ada semacam percabangan dalam apa yang DeFi bisa lakukan atau DeFi tingkat lanjut, yang menurut saya banyak digunakan di Amerika dan Eropa akan menjadi [...], dan kemudian menerapkan DeFi setiap hari, itu hal yang Anda akan melihat di pasar negara berkembang setiap hari."
Pasar yang sedang berkembang menawarkan “peluang skala” untuk keuangan ritel, ujar Fogg. Sebagai tambahannya, Fogg menjelaskan bahwa mengembangkan produk DeFi untuk area ini adalah strategi utama untuk Rootstock dan perusahaan naungannya, IOV Labs.
Berbicara mengenai pragmatisme Bitcoin, Fogg menyoroti, meskipun Bitcoin adalah inovasi luar biasa, namun Bitcoin saja tidak cukup. Seperti yang diceritakan Fogg, ruang kripto belum memiliki kasus penggunaan yang mapan untuk miliaran pengguna, dan mungkin perlu waktu bertahun-tahun untuk mencapainya:
“Dalam banyak kasus, menurut kami mereka membayar, menabung, meminjam, meminjamkan, bertransaksi di keuangan ritel, dll. Namun ada banyak kasus penggunaan lainnya juga. Kami harus bereksperimen di sana. Dan jika kita tertahan oleh pola pikir konservatif tradisional tentang apa itu Bitcoin, saya pikir itu akan merugikan dunia."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: