Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berencana Ekspansi Bisnis hingga Area Jawa-Bali, Ini Pertumbuhan JumpStart Coffee pada 2023

        Berencana Ekspansi Bisnis hingga Area Jawa-Bali, Ini Pertumbuhan JumpStart Coffee pada 2023 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan penyedia layanan mesin kopi pintar otomatis asal Indonesia, JumpStart Coffee berencana melakukan ekspansi bisnis dengan fokus di area Jawa-Bali. Saat ini, JumpStart Coffee sudah tersebar di area Jabodetabek, Bandung, Surabaya (Jawa Timur), dan menambah coffee machine-nya di area Malang (Jawa Timur) dan Bali.

        Dalam wawancara dengan Warta Ekonomi pada Selasa (9/5/2023) di Saigon Delight, Jakarta Selatan, Chief Marketing Officer JumpStart Coffee, Raynald Soeharto menyatakan pihaknya akan memperluas cakupan area coffee machine ke Malang dan Bali.

        “Ke depannya, kami sekarang sudah ada 2.500-an mesin di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Bulan ini (Mei) kami sudah ada di Bali, bulan depan kami sudah masuk ke Malang dan Semarang (Juni). Mungkin Jawa-Bali dulu kami fokusin. Mungkin akhir tahun ini kami udah (punya) 5.000 [coffee machine],” ujar Raynald.

        Baca Juga: Goda Elite Pengusaha Mesir, Mendag Zulkifli Hasan Tawarkan Kopi Hingga Minyak Sawit

        Berdiri sejak tahun 2018, JumpStart Coffee mengalami perkembangan bisnis secara pesat saat pandemi COVID-19 lalu. Saat itu, masyarakat memilih untuk memesan makanan tanpa kontak langsung atau memilih layanan nirsentuh (touchless).

        “Karena semuanya pengen yang lebih praktis, kemudian tidak membutuhkan tangan manusia, kemudian lebih safety, kopinya juga lebih terjaga. Di situ kita lebih banyak demand juga dan kita sekarang ekspansi bisnis kita nggak cuma kopi aja, kita semua sekarang [lebih kepada] penjual otomatis atau vending machine,” ungkap Raynald.

        Di samping memperluas jangkauan area mesin kopi, JumpStart Coffee juga mengembangkan agar produk-produk siap saji masuk dalam vending machine. Misalnya aneka permen, jus, hingga oleh-oleh.

        “Ke depannya juga selain ngomongin vending machine tuh juga bukan hanya ngomongin tentang snack, bukan kopi aja, bisa macem-macem. Kami lagi develop orange juice, sugar cane, [dan] cotton candy. Kami lagi coba semua mesin yang berbasis vending machine tapi isinya macem-macem, terus kami mau [isi] makanan jadi. Kami kerja sama SMESCO, UMKM juga, jadi barang-barangnya isinya semua UMKM, termasuk yang di Bali, kami juga sempat hadir di acara G20. Kami taruh semua barang-barang UMKM Bali di satu vending machine. Jadi menambah channel distribution untuk UMKM ini,” ujar Raynald.

        Hingga kini, JumpStart Coffee memiliki sekitar 1.200 mesin kopi, berbeda ketika awal berbisnis yang jumlahnya sekitar 400 mesin kopi. Di samping itu, JumpStart Coffee juga memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk mempermudah teknisi dan menghemat waktu atau biaya dalam pengisian suplai makanan dan minuman dalam mesin kopi dan vending machine.

        “Kami juga sudah pakai AI. Jadi kalau misalnya kopinya habis atau beans-nya habis, kami sudah ada notifikasi.” Raynald menjelaskan, mesin tersebut memiliki pengaturan untuk mengirimkan sinyal bahwa stok habis. Setelah itu, teknisi melakukan pengisian ke mesin tersebut.

        “Dengan ribuan mesin yang kami punya, kami juga menentukan route planning-nya mana yang lebih dekat, jam mana yang duluan, itu semua tersistem di AI,” tambah Raynald. 

        JumpStart Coffee yang pernah mendapatkan pendanaan Seri A dari GDP Ventures, dikabarkan akan menerima pendanaan Seri B dari salah satu perusahaan modal ventura yang akan diumumkan segera tahun 2023 ini.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nadia Khadijah Putri
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: