Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anies Salah Tafsir Data Pembangunan Jalan Era Jokowi dan SBY, Simpatisan Ganjar: Walau Data Abal-Abal yang Penting Nyinyir

        Anies Salah Tafsir Data Pembangunan Jalan Era Jokowi dan SBY, Simpatisan Ganjar: Walau Data Abal-Abal yang Penting Nyinyir Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anies Baswedan kembali menjadi bulan-bulanan setelah ketahuan salah menafsirkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang memuat informasi tentang pembangunan jalan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pernyataan Anies yang kontroversial itu diucapkannya melalui pidato dalam acara Milad Partai Keadilan Sejahtera (PKS), salah satu partai pengusungnya.

        “Bila dibandingkan dengan jalan nasional, di pemerintahan ini (Jokowi) dibangun jalan nasional sepanjang 590 km. Di era sepuluh tahun sebelumnya (SBY), 11.800 km alias dua puluh kali lipat. Kita belum bicara mutu, kita belum bicara standar, dan lain-lain,” jelas Anies.

        Setelah diusut, data BPS yang dijadikan acuan oleh Anies ternyata bukan membicarakan soal jumlah jalan yang dibangun melainkan berapa banyak jalan yang dialihkan. BPS sebetulnya hanya menampilkan data berdasarkan status jalan, bukan pembangunan jalan baru.

        Baca Juga: Koalisi Keberlanjutan Maunya Cukup 2 Paslon Maju Pilpres 2024, Musni Umar: Mereka Atur Penjegalan Anies

        Menanggapi hal tersebut, salah satu simpatisan Ganjar Pranowo, Guntur Romli, angkat suara. Ia mengatakan, setelah mengetahui kesalahan yang ia lakukan, bukannya meminta maaf atau melakukan klarifikasi, tim Anies malah menyalahkan pemberitaan di media daring. 

        “Tim pemenangan Anies yang bernama Henry Satrio tidak menampik bahwa data yang disampaikan Anies memang keliru. Namun, ia melemparkan kesalahan tersebut ke media online yang memuat data,” jelasnya dalam video YouTube di kanal Cokro TV, Jakarta, Sabtu, 27 Mei 2023.

        Guntur menambahkan, Henry Satrio justru “menyuruh” Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengoreksi data yang ditampilkan oleh media daring yang dijadikan sumber. Sebab, Anies hanya membaca hasil karya jurnalistik penulis berita tersebut.

        Baca Juga: Formula E hingga JIS, NasDem Pamerkan Rekam Jejak Anies Pimpin Jakarta: 'Tetap Kalah dari Buzzer'

        “Hal itu justru semakin membuktikan bahwa Anies tampak bodoh dan dungu, hanya percaya saja pada pemberitaan media online, tanpa mau melakukan check and recheck ke sumber aslinya,” ungkapnya.

        Baca Juga: Tawarkan Ide 'Perubahan' di Tengah Tingginya Kepuasan Publik pada Jokowi, Jargon Anies Dikritik: Pantes Ga Laku!

        “Ya memang, tujuannya Anies hanya mau menyerang pemerintahan Jokowi meski dengan data yang abal-abal,” tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
        Editor: Yohanna Valerie Immanuella

        Bagikan Artikel: