Bongkar Upaya Penjegalan Anies, Pengakuan Geisz: Kekejaman Demi Kekejaman, Bukan Cuma Formula E
Eks Komisaris Ancol, Geisz Chalifah kembali memberikan pernyataan mengejutkan terkait dengan sejumlah upaya untuk menjegal Anies Baswedan.
Dirinya mengatakan upaya-upaya serupa hal tersebut sudah dilakukan lewat berbagai cara, bahkan terjadi sebelum mantan menteri pendidikan itu menjadi calon presiden dari Partai NasDem.
Baca Juga: Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Naik Jadi 35,9 Persen, Anies Merosot
Lewat sebuah video dalam media sosialnya, Geisz menunjukkan sebuah pengakuan yang diberikan oleh eks pejabat negara tersebut terkait dengan upaya-upaya.
Dalam video tersebut, Anies mengaku kesulitan mencari penjual aspal untuk membangun arena jalan dari Formula E Jakarta. Dirinya mengaku tak ada yang berani menjual komoditas itu kepadanya.
Geisz yang mengunggah video tersebut mengatakan bahwa pengakuan ini hanya satu dari sejumlah kekejaman yang menimpa Anies.
"Kekejaman demi kekejaman yang dilakukan kepada Anies selama menjadi Gubernur. Bukan hanya gelaran Formula E yang dihambat tapi banyak hal lainnya yang juga terjadi," cuitnya dalam Twitter, @GeiszChalifah, Minggu (28/05/2023).
Baca Juga: Dear Opung Luhut, Ternyata Benar Kata Anies, Subsidi Kendaraan Listrik Bukan untuk Rakyat!
Dirinya berharap bahwa jagoannya tersebut akan memberikan pengakuan serupa dan menunjukkan sejumlah upaya penjegalan yang dialaminya dalam maju di Pilpres 2024.
"Semoga Anies juga akan bercerita hal yang lainnya. Yang saya & teman-teman saksikan secara nyata selama dia jadi Gubernur," pungkasnya.
Baca Juga: Guntur Romli: Anies Konsisten Nyungsep, Kasus NasDem dan PKS Bikin Puyeng
Diketahui, Anies Baswedan adalah salah satu sosok yang digadang-gadang akan maju dalam Pilpres 2024. Namun banyak yang menyatakan bahwa langkah politikus tersebut dijegal oleh sejumlah pihak yang tak bertanggung jawab.
Bahkan Guru Besar Hukum Tata Negara, Denny Indrayana menemukan setidaknya adalah sepuluh cara yang dilakukan oleh elite politik demi hal tersebut dapat terwujud.
Baca Juga: Ganjar dan Anies Masih Salip-salipan, Prabowo Dibikin Nyaman dengan Popularitas yang Hampir Mentok
"Ada tahanan luar KPK, beberapa pimpinan partai yang tersandera dugaan kasus korupsi dan digunakan presiden untuk meningkatkan daya tawarnya, itu menjadi bargaining power untuk melakukan positioning koalisi dan siapa yang jadi paslon capres dan cawapres," kata Denny, Selasa (09/05/2023).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: