Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta anggaran untuk Kementerian Keuangan (Kemenkeu) naik menjadi Rp48,35 triliun pada 2024 mendatang. Jumlah ini tercatat naik Rp3,07 triliun dari pagu 2023 yang sebesar Rp45,28 triliun.
Sri Mulyani mengatakan, alasan kenaikan tersebut akan digunakan untuk menjalankan kegiatan dan tugas Kemenkeu tahun depan, meliputi program strategis baru, yakni pembangunan dan renovasi rumah dinas atau gedung kantor, serta investasi TIK.
Baca Juga: Siap-siap, Sri Mulyani Beri Bocoran Persiapan ASN Kemenkeu Pindah ke IKN Nusantara
"Untuk 2024, kami fokus pada menyelesaikan berbagai investasi di bidang TIK, seperti core tax. Kami juga ingin terus memperbaiki berbagai fasilitas, gedung kantor dan rumah-rumah dinas di daerah," kata Sri Mulyani, dikutip Selasa (13/6/2023).
Hal tersebut dia sampaikan di dalam rapat kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR RI dalam agenda pembahasan Pengantar Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Kemenkeu Tahun 2024, yang digelar Senin (12/6/2023) kemarin.
Selain itu, Sri Mulyani menyampaikan, pada tahun depan Kemenkeu juga membutuhkan dukungan untuk persiapan pemindahan PNS Kemenkeu ke IKN serta penambahan jabatan fungsional baru di lingkungan instansinya.
Meski anggaran yang diajukan naik, Sri Mulyani menegaskan bahwa selama ini Kemenkeu terus mengedepankan aspek-aspek disiplin anggaran dan pengelolaan anggaran yang efisien dan juga kepantasan dari sisi penggunaan anggaran.
"Meskipun Kementerian Keuangan sebagai pengelola keuangan negara dengan belanja total negara adalah Rp3.000 triliun, ini tidak menjadi alasan Kemenkeu untuk kemudian meminta anggaran sendiri banyak," jelasnya.
Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Kemenkeu berhasil melakukan efisiensi anggaran negara hingga Rp2,12 triliun.
"Dengan langkah-langkah perbaikan birokrasi, kami mampu melakukan efisiensi anggaran hingga Rp2,12 triliun melalui pola kerja baru," tuturnya.
Baca Juga: Efek Kasus Rafael Alun, Sri Mulyani Beberkan Strategi Baru Benahi Kemenkeu
Bahkan, kata Sri Mulyani, Kemenkeu juga terus melakukan efisiensi melalui Negative Growth dari Sumber Daya Manusia (SDM) dalam kurun 5 tahun terakhir.
"Tahun 2019, jumlah SDM Kemenkeu masih 82.468 dan sekarang ada di 78.520. Kita setiap tahun melakukan Negative Growth. Artinya, jumlah yang direkrut baru lebih kecil sehingga total tiap tahunnya menurun," terangnya.
Menurut Sri Mulyani, hal tersebut dilakukan karena Kemenkeu mengantisipasi dengan dukungan teknologi dan peranan cara kerja baru, yang lebih mementingkan kepada kualitas dan kompetensi dibandingkan kuantitas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: