Amartha Raih Dana Segar Rp1,49 Triliun dari Perusahaan Investasi AS
Perusahaan teknologi finansial (fintech), PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) telah meraih pendanaan sebesar US$100 juta (Rp1,49 triliun) dari perusahaan investasi berbasis di San Fransisco Amerika Serikat (AS), Community Investment Management (CIM).
Dilansir dari laman DealStreetAsia pada Jumat (16/6/2023), Amartha adalah perusahaan pertama di Asia Tenggara yang menerima pendanaan modal dari CIM.
CIM memilih Amartha sebagai rekan karena kesamaan tujuan untuk mendukung inklusi keuangan, termasuk memberikan pembiayaan bagi Usaha Kecil Menengah (UKM).
Baca Juga: Amartha Gandeng eFishery Permudah Akses Finansial di Sektor Akuakultur
Perlu diketahui, CIM adalah investor berdampak sosial yang telah berkomitmen untuk menghadiri pertemuan Regulasi Pengungkapan Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance Disclosure Regulation), sebuah standar Eropa terkait keuangan berkelanjutan.
“Kolaborasi dengan CIM dapat mendukung tujuan kami untuk memberikan pinjaman produktif pada UKM daerah. Amartha dan CIM [keduanya meyakini bahwa] teknologi dan layanan inklusi keuangan dapat memperbaiki kesejahteraan di segmen akar rumput,” ujar Chief Financial Officer Amartha, Ramdhan Anggakaradibrata.
“CIM telah berkomitmen membantu pinjaman digital UKM di Indonesia karena kami menganggap UKM adalah tulang punggung ekonomi negara dan memiliki kesenjangan terbesar di sektor keuangan,” jelas Kepala Strategi Pasar Negara Berkembang CIM, Bernhard Eikenberg.
Pendanaan terakhir Amartha diketahui berasal dari dana kekayaan negara Norwegia, Norfund, yang dikumpulkan pada Juni 2021 sebesar US$7,5 juta (Rp112 miliar).
Amartha juga mengantongi pendanaan sebesar US$28 juta (Rp418 miliar) pada Mei 2021 dari Women's World Banking dan MDI Ventures, dengan investor yang sudah ada, seperti Mandiri Capital Indonesia dan UOB Venture Management juga menambah pendanaan terhadap Amartha.
Sebagai tambahan, pada Februari 2021, Amartha telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp12 triliun kepada lebih dari 1,6 juta UKM di Indonesia. Pihaknya mengklaim sudah untung sejak tiga tahun terakhir.
Dalam interaksinya dengan Nikkei Asia pada 2022, Amartha menyebutkan bahwa mereka akan menggandakan jumlah pinjaman, yang disalurkan ke perempuan yang menjalankan usaha-usaha mikro di pedesaan di Indonesia menjadi sekitar Rp13 triliun pada tahun 2025.
Amartha menjalankan marketplace secara daring (online) yang menghubungkan modal dari investor urban ke pengusaha mikro perempuan dalam bentuk pinjaman. Pinjaman ini membantu mereka untuk meningkatkan modal kerja untuk bisnis mereka. Perusahaan tersebut baru-baru ini mencapai 1 juta peminjam perempuan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: