Jack Ma Ikuti Jejak Mogul Silicon Valley, Desak Alibaba Pangkas Lapisan Manajemen
Salah satu pendiri Alibaba, Jack Ma sudah pensiun dari perusahaan pada tahun 2019, tetapi dia kembali menjadi penasihat perusahaan pada akhir Mei.
Baru-baru ini dilaporkan bahwa Ma mengadakan pertemuan kelompok kecil dengan para eksekutif dari platform e-commerce perusahaan Taobao dan Tmall. Dalam pertemuan itu, Ma menyebutkan persaingan yang dihadapi Taobao dan Tmall sangat berat.
Melansir Business Insider di Jakarta, Rabu (21/6/23) Ma pun menyarankan agar dua platform e-commerce Alibaba itu memotong lapisan manajemen. Alibaba saat ini mempekerjakan lebih dari 230.000 orang. Kantor perusahaan tersebar di China, Hong Kong, Singapura, dan AS.
Baca Juga: Jack Ma Bikin Geger karena Muncul Tiba-Tiba, Bos Alibaba Komentar: Ma Masih Hidup dan Berbahagia
Langkah seperti itu akan menggemakan perubahan yang terlihat di Silicon Valley dengan raksasa teknologi seperti Meta, Salesforce, dan Amazon semuanya menghilangkan pekerjaan manajer menengah.
Secara khusus, banyak supervisor di Meta telah diturunkan menjadi kontributor individu di tengah tahun efisiensi dari CEO Mark Zuckerberg.
Alibaba menghadapi persaingan ketat dari Douyin, TikTok versi China, dan Pinduoduo. Nilai total barang dagangan yang dijual di TikTok dan Pinduoduo melebihi setengah dari bisnis e-commerce Alibaba di China pada tahun 2022.
Ma masih pensiun, tetapi dia mulai lebih terlihat daripada beberapa tahun terakhir. Sebagaimana diketahui, ia telah membuat marah otoritas China pada pidato Oktober 2020 di mana dia mengkritik sistem regulasi keuangan China dan mengklaim bank China beroperasi dengan mentalitas pegadaian. Kata-katanya memicu pengawasan ketat terhadap bisnisnya dan tindakan keras yang lebih luas terhadap perusahaan teknologi di China.
Tapi Ma mulai lebih terlihat di acara publik, dan lebih aktif terlibat dengan perusahaan tahun ini.
"Yah, pertama-tama, Jack masih hidup. Dia baik-baik saja, dia bahagia. Dia kreatif. Dia berpikir. Dia mengajar di sebuah universitas di Tokyo, menghabiskan lebih banyak waktu di China," kata Alibaba.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: