Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ganjar Diingatkan Banjir di Jateng Belum Selesai, Sudah Cawe-Cawe di Wilayah Lain, 'Nafsu untuk Berkuasa'

        Ganjar Diingatkan Banjir di Jateng Belum Selesai, Sudah Cawe-Cawe di Wilayah Lain, 'Nafsu untuk Berkuasa' Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga angkat bicara soal aksi bakal capres PDIP Ganjar Pranowo menelepon Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi.

        Dia menilai aksi Ganjar itu bukan sekadar menyampaikan keluhan pedagang pasar di Jakarta Utara mengenai mahalnya retribusi parkir. Lebih dari itu, Jamil menilai Ganjar sudah kelewatan karena telah melampaui kapasitasnya.

        "Hanya presiden yang punya kapasitas dan kewenangan melakukan hal itu. Presiden dapat meminta langsung kepada gubernur untuk menyelesaikan masalah tersebut," kata Jamiluddin dikutip Warta Ekonomi, Senin (26/06/2023).

        Ia menilai Ganjar seharusnya tahu diri batas kewenangan yang dimiliki bacapres. Apalagi gubernur itu bukan bawahannya, yang seenaknya ingin mengaturnya.

        "Lebih baik Ganjar mengurus Jawa Tengah yang masih banyak persoalan. Kemiskinan di Jawa Tengah yang masih tinggi perlu diselesaikan sebelum masa jabatannya berakhir. Selain itu, Ganjar perlu fokus untuk mengatasi stunting. Hal itu perlu dilakukan agar target 14 persen tercapai pada tahun 2024," terangnya.

        Belum lagi masalah banjir juga masih PR bagi Ganjar. Karena itu, Ganjar harus menanganinya agar Jawa Tengah terbebas banjir.

        "Hal itu lebih baik dilakukan Ganjar agar ia tak punya utang janji di Jawa Tengah. Sebab utang janji itu sangat berat dan akan terus ditagih warga Jawa Tengah.

        Jadi, Ganjar tak perlu cawe-cawe ngurusin daerah lain. Apalagi wilayah yang dipimpinnya masih banyak masalah. Karena itu, Ganjar harus lebih mengedepankan etika politik daripada nafsu untuk berkuasa," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: