Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perkuat Negara Berkembang, Indonesia Dorong Gerakan Non-Blok Bersatu

        Perkuat Negara Berkembang, Indonesia Dorong Gerakan Non-Blok Bersatu Kredit Foto: Kemenlu RI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia kini tengah mendorong Gerakan Non-Blok (GNB) demi memperkuat persatuan dan memajukan kepentingan negara berkembang.

        Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Duta Besar Tri Tharyat, dalam Pertemuan Tingkat Menteri GNB di Baku, Azerbaijan.

        Baca Juga: Kemenlu Bantu Pulangkan 9 WNI Korban TPPO di Thailand ke Tanah Air

        "Sebagai salah satu pendiri GNB, Indonesia siap memainkan peran aktif dalam mendorong kolaborasi negara-negara berkembang untuk mewujudkan tatanan global yang lebih adil," katanya, dikutip Jumat (7/7/2023).

        Dalam kesempatan itu, Indonesia juga menekankan pentingnya memperkuat semangat Dasasila Bandung sebagai landasan dan pedoman GNB, khususnya di tengah rivalitas geopolitik dunia saat ini.

        "Sebagai pergerakan yang lahir dari perjuangan menentang penjajahan, GNB harus terus konsisten dalam mendorong perdamaian, keadilan, kesetaraan, dan kolaborasi," ujar Tri Tharyat.

        Dia melanjutkan, dalam kapasitas sebagai anggota Komite GNB untuk Palestina, Indonesia menekankan pentingnya momentum peringatan 75 tahun Nakba dan perhatian bagi situasi kemanusiaan di Palestina yang kian memburuk.

        "GNB harus bersatu dan melakukan berbagai upaya untuk bantu mewujudkan kemerdekaan Palestina," tegasnya.

        Tri Tharyat menyampaikan, Indonesia dalam kapasitas sebagai Ketua ASEAN, juga telah menyampaikan pernyataan bersama ASEAN. "ASEAN mendorong GNB untuk terus mengedepankan Dasasila Bandung, serta dialog dan kerja sama internasional untuk menghadapi berbagai tantangan global," jelasnya.

        Tri Tharyat mengatakan, sejumlah isu yang diangkat oleh negara-negara GNB dalam pertemuan itu, antara lain terkait isu pembangunan, hak asasi manusia, perubahan iklim, pemulihan pasca-Covid-19, serta berbagai perkembangan proses politik dan perdamaian di kawasan dan global, termasuk keprihatinan atas merebaknya Islamofobia.

        "Pertemuan berhasil mengesahkan Final Document, Baku Ministerial Declaration, dan beberapa dokumen lainnya. Pertemuan juga memberikan rekomendasi positif atas permohonan bergabungnya Sudan Selatan sebagai anggota baru GNB," tuturnya.

        Baca Juga: Menlu Retno Bocorkan Daftar Tamu ASEAN Ministerial Meeting di RI, AS hingga Rusia Hadir!

        Lebih lanjut, PTM GNB di Baku dihadiri negara-negara anggota GNB, pengamat (Observers), serta organisasi internasional terkait. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Dirjen Kerja Sama Multilateral dan terdiri dari perwakilan Ditjen KSM, PTRI New York dan KBRI Baku.

        Untuk diketahui, Azerbaijan akan melakukan serah terima keketuaan GNB kepada Uganda pada Konferensi Tingkat Tinggi GNB di Kampala, Uganda pada akhir Januari 2024.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Alfida Rizky Febrianna
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: