Ratusan Perusahaan Kripto Daftar Lisensi di Hong Kong, Rekruter: Peluang Kerja Masih Rendah
Ratusan perusahaan kripto telah mengantre untuk mendapatkan lisensi di Hong Kong. Meski begitu, menurut para eksekutif rekrutmen, belum ada dampak terkait dengan perekrutan tenaga kerja di negera tersebut.
Dilansir dari Cointelegraph, Selasa (11/7/2023), pada 1 Juni, ada sekitar 150 perusahaan yang mendaftar untuk mendapatkan lisensi kripto lokal. Beberapa di antaranya bahkan mengeluarkan dana hingga US$25 juta (Rp378,8 miliar) untuk mendapatkan lisensinya.
Sue Wei, Direktur Manajemen perusahaan rekrutmen Hays, mengatakan bahwa meskipun bursa-bursa telah membangun basis di Hong Kong, kebutuhan rekrutmen untuk industri ini masih sangat rendah.
Baca Juga: Co-Founder Nusa Finance: Ekosistem Kripto dengan Pemerintah Indonesia Cukup Akur
“Banyak perusahaan Web3 yang masih di tahap awal pengembangan, tetapi kami mengantisipasi adanya peningkatan peluang kerja seiring dengan perkembangan perusahaan,” ujarnya.
Pada kenyataannya, Wei mengatakan bahwa sejak adanya penurunan di pasar kripto, perusahaannya telah mengalami penurunan yang signifikan terhadap permintaan untuk merekrut tenaga kerja teknis.
Ia menambahkan, banyak orang ragu untuk bekerja di perusahaan kripto karena sifat bisnisnya yang tidak stabil dan sangat bergantung pada harga kripto. Hal ini kemudian diperkuat dengan adanya pemberhentian kerja secara massal yang pernah terjadi di perusahaan kripto.
Hal senada disampaikan Pendiri Cryptorecruit, Neil Dundon. Ia mengatakan belum melihat adanya permintaan tenaga kerja untuk perusahaan-perusahaan kripto di Hong Kong. “Meskipun peraturannya sudah berubah, aktivitas ventura sangat rendah saat ini,” katanya.
Direktur Manajemen Michael Page Hong Kong, Olga Yung, juga belum melihat adanya peningkatan yang signifikan dalam pencarian kerja di Web3 meskipun dengan dorongan terkini dari pemerintah. Namun, Yung mencatat akan adanya ‘peningkatan sedikit’ pada perusahaan Web3 yang mencari ‘tim hukum dan kepatuhan’ pada pertengahan hingga akhir kuartal II-2023.
Perebutan tenaga kerja akan segera datang
Pendiri perusahaan rekrutmen Web3 Proof of Search, Kevin Gibson mengatakan bahwa setidaknya dibutuhkan enam bulan lagi bagi para calon tenaga kerja kripto untuk mendapatkan pekerjaan karena perusahaan sedang menunggu persetujuan lisensi.
“Banyak tenaga kerja spesialis yang telah meninggalkan Hong Kong dalam beberapa tahun terakhir,” jelasnya. Ia menambahkan, cadangan tenaga kerja lokal sangat terbatas, sehingga perusahaan kripto yang datang ke Hong Kong akan bersaing memperebutkan tenaga-tenaga kerja tersebut.
Mendirikan bisnis di Hong Kong memerlukan beberapa peran kunci bagi posisi penuh waktu. Gibson berpikir bahwa ‘tekanan kepada tenaga kerja’ akan terus berlanjut hingga 2024 karena jika segala sesuatunya berjalan lancar, perusahaan Web3 mungkin akan memindahkan kantor utama mereka ke yurisdiksi yang mendukung kripto.
Data terbaru tentang demografi negara menunjukan pertambahan populasi yang negatif sejak tahun 2020. Statistik ketenagakerjaan untuk kuartal I-2023 menunjukkan jumlah lowongan pekerjaan meningkat hampir 38% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Yung menambahkan, tantangan utamanya adalah menarik kandidat yang berminat untuk bekerja di sektor ini karena banyak kandidat yang menghindari risiko mengingat sentimen di pasar kripto.
Sementara itu, Neil Tan, Ketua Asosiasi Teknologi Finansial (FinTech) Hong Kong, membeberkan bahwa ia telah bertemu beberapa tenaga kerja yang baru-baru ini beralih dari keuangan tradisional (Traditional Finance/TradFi) ke kripto.
Ia menambahkan, banyak dari mereka yang didekati langsung oleh perusahaan kripto, sementara yang lainnya menggunakan situs seperti LinkedIn untuk mendapatkan pekerjaan di sektor tersebut.
“TradFi terus mengurangi jumlah karyawannya setiap tahun atau dua tahun sekali, jadi stabilitasnya tidak semenarik sebelumnya. Banyak orang mengatakan ada begitu banyak berita positif di sektor kripto dan Web3 di Hong Kong, sehingga mereka bersedia mencobanya,” tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: