Skena kalcer menjadi perbincangan yang marak dibicarakan akhir-akhir ini di media sosial. Tren baru yang muncul dikalangan anak muda ini di gadang-gadang bisa mendatangkan peluang bisnis bagi para pelaku usaha.
Dilansir dari kanal YouTube Rhenald Kasali yang berjudul Skena Kalcer, Dimana Prospek Bisnisnya? pada Sabtu (15/7/2023), skena merupakan singkatan dari tiga kata, yaitu, sua, cengkerama, dan kelana.
“Skena adalah kepanjangan dari, sua ketika mereka bertemu, kemudian mereka bercengkrama, dan kemudian mereka berkelana. Berkelana dalam apa yang mereka pikirkan di malam hari, bertemu dengan teman-temannya dalam suasana bebas, merdeka,” jelas Guru besar Fakultas Ekonomi UI, akademisi, serta pendiri Rumah Perubahan, Prof. Rhenald Kasali yang turut mengomentari fenomena tren tersebut.
Ia melihat adanya peluang yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha dengan adanya tren skena kalcer ini.
Namun, ia menyayangkan bahwa masih belum banyak, terutama para orang tua- yang memahami tren ini. Sehingga, belum banyak pihak yang menjadikan tren ini sebagai sasaran market mereka.
"Apa yang dialami anak-anak muda ini ternyata tidak banyak juga dipahami oleh orang-orang tua. Saya coba lihat apakah sudah ada brand tertentu yang memanfaatkan mereka menjadi market atau sasaran. Selain dengan anak-anak muda yang tentu saja dengan indie brand nya menawarkan outfit, sepatu, baju, dan sebagainya,” ujarnya.
Rhenald memberikan salah satu contoh merek yang telah berhasil memanfaatkan tren tersebut menjadi sasaran target pasar mereka. Ia menyebut bahwa merek tersebut melakukan pendekatan marketing berupa endorsement di media sosial.
"Saya lihat baru satu dua merek yang memanfaatkan kelompok ini dan mendompleng budaya skena ini. Salah satunya adalah vespa matic. Saya lihat ada endorse produk seperti itu dengan memanfaatkan momen bertemu di Jakarta Fair," tuturnya.
Ia melanjutkan bahwa ada banyak sekali hal yang dapat ditelusuri mengenai fenomena tren ini. Jika berhasil menelusuri dan melakukan riset mengenai tren skena kalcer dengan benar, maka niscaya akan ada banyak manfaat yang bisa dimanfaatkan pelaku usaha.
"Jadi ini ada banyak sekali hal-hal yang bisa dimanfaatkan oleh para pemilik brand. Dan untuk bisa melakukan itu, tentu saja kita harus bisa mengenal dan melakukan riset yang mendalam tentang skena kalcer ini,” katanya.
Ia menambahkan bahwa lagi-lagi tren di media sosial yang terjadi dikalangan anak muda adalah sebuah tren yang sangat menarik.
"Skena kalcer lagi-lagi adalah culture (budaya) anak muda. Sesuatu yang muncul dan sangat menarik sekali," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: