Preferensi Gen Z di Dunia Kerja: Pilih Perusahaan dengan Nilai dan Fleksibilitas
Hingga saat ini, karakteristik Generasi Z masih menjadi hal yang menimbulkan kebingungan bagi banyak orang. Beberapa orang menggambarkan Gen Z sebagai orang yang inovatif, berpikiran kreatif, kurang tahan uji atau lemah, dan bahkan manja. Terlepas dari berbagai pandangan tentang Gen Z, yang pasti adalah mereka sudah mencapai usia untuk bekerja dan tidak lama lagi akan menjadi penerus bangsa.
Merza Gamal, Praktisi Perbankan Syariah & Pengkaji Sosial Ekonomi Islami, menegaskan bahwa dalam dunia kerja, Gen Z cenderung mencari pekerjaan yang memiliki arti dan tujuan yang jelas, serta sesuai dengan nilai-nilai mereka. Mereka juga menginginkan lingkungan kerja yang fleksibel, adil, dan terbuka terhadap perubahan.
“Mereka lebih memilih perusahaan yang punya nilai. Nilai-nilai itu kalau dulu kan harus dilihat-lihat dulu, kalau mereka gampang mencari referensinya. Jadi, sebenarnya mereka lebih menuntut perusahaan-perusahaan yang punya nilai,” tegas Merza, dikutip dari kanal Youtube lppi_id pada Jumat (28/07/2023).
Baca Juga: Di Balik Sikap Cuek, Ternyata Gen Z Peduli terhadap Isu Lingkungan
Menurut Merza, Gen Z sering kali menempatkan nilai kebebasan dan fleksibilitas sebagai nilai penting dalam lingkungan kerja. Mereka cenderung mencari pekerjaan yang memungkinkan mereka untuk memiliki keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional. Kebutuhan akan fleksibilitas dalam jadwal kerja dan gaya hidup merupakan aspek penting bagi Gen Z untuk merasa termotivasi dan produktif di tempat kerja.
“Kalau perusahaan tidak memiliki nilai itu, Gen Z akan lebih memilih untuk membuka bisnisnya sendiri dengan jualan online, sehingga mereka merasa dunia ada di genggamannya. Fleksibilitas juga jadi pilihan mereka, banyak nongkrong di kafe sambil kerja atau meeting ya kan,” jelasnya.
Dalam beberapa waktu terakhir, banyak perusahaan yang telah mengalihkan fokus dari budaya kerja yang menekankan pencapaian performa terbaik ke budaya yang lebih berfokus pada dukungan dan pembinaan pertumbuhan karyawan.
Dimulai dari para pemimpin perusahaan yang memberikan pembinaan tentang corporate culture, hal ini merupakan perkembangan positif karena Gen Z pada dasarnya ingin berada di lingkungan kerja yang memberikan mereka kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri.
“Awalnya dari pimpinan yang mengajarkan tentang corporate culture kepada karyawan. Jadi para karyawan itu mereka mengambil nilai budaya dari atasannya agar bisa dijalankan sesuai dengan nilai perusahaan. Atasan menjadi role model atau memberikan contoh nilai budayanya,” terangnya.
Lebih lanjut, dalam dunia yang terus berubah dengan cepat, Gen Z menghargai perusahaan yang terbuka terhadap inovasi dan perubahan. Mereka mencari lingkungan kerja yang adaptif dan progresif, yang memungkinkan mereka untuk terus belajar dan berkembang.
Perusahaan yang mendorong karyawan untuk mencoba hal baru, berani mengambil risiko, dan menghadapi tantangan dengan semangat, akan menarik minat Gen Z yang bersemangat dalam mengejar pertumbuhan karier dan menambah pendapatan.
“Karena kebanyakan pengalaman awal bekerja Gen Z bersifat virtual, mereka terbiasa bekerja secara sendiri, tapi banyak dari mereka sekarang mau berkembang dan memilih perusahaan yang terbuka terhadap inovasi teknologi karena dengan begitu, pasti gajinya juga lumayan ya kan,” pungkasnya.
Baca Juga: AFPI: 63% Pengguna Generasi Milenial dan Gen Z Akses Layanan Keuangan Digital
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: