Jumlah penduduk di Jawa Barat mencapai 50 juta jiwa pada 2023. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan, dengan jumlah tersebut, penanganan stunting di Jawa Barat meraih predikat terbaik di Pulau Jawa.
Hal ini menandakan bahwa pananganan kasus stunting di Jawa Barat bisa dituntaskan secepatnya untuk menyambut Indonesia Emas 2045.
Baca Juga: West Java Development Forum 2023, Jabar Rumuskan Rencana Pembangunan Hingga 2045
"Kita akan menjadi negara terkuat secara ekonomi di dunia. Namun, jika gagal dalam menangani kasus stunting, hal itu tidak akan tercapai," ungkap Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat membuka acara Hari Puncak Kesatuan Gerak PKK dan Jambore Kader PKK dirangkaikan dengan Launching SADARKA di Bandung, Senin (31/7/2023).
Gubernur Jawa Barat mengungkapkan, pada 2045 mendatang Indonesia menjadi satu-satunya negara dengan 70 persen populasi penduduk produktif.
"Jangan sampai 70 persen warga muda di 2045 itu tidak produktif, kompetitif, dan tidak bisa bersaing. Kita harus jadikan keunggulan ini warga muda Indonesia menjadi warga yang cerdas, produktif, dan bebas dari stunting," tegasnya.
Kang Emil sapaan Ridwan Kamil mengungkapkan apresiasinya bahwa selama 5 tahun menjabat telah dibantu oleh tim PKK Jawa Barat yang jumlahnya mencapai 1,5 juta orang. "Selama 5 tahun masa kepemimpinan, Jawa Barat telah meraih 540 penghargaan dari dalam dan luar negeri. Ini menandakan sudah terjadi ratusan perubahan di Jawa Barat," ungkapnya.
Salah satunya ialah perubahan menjadi provinsi digital dengan mengandalkan data yang tersedia. Oleh karena itu, dibutuhkan data yang baik. Bahkan, Jabar pun memiliki aplikasi terbaik, yakni aplikasi Sapa Warga. "Silakan manfaatkan aplikasi Super Apps ini untuk membangun Jawa Barat ke arah yang lebih baik lagi," ujarnya.
Adapun Ketua Tim PKK Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil, menambahkan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan PKK Jawa Barat meluncurkan aplikasi yang bernama Sadar Ka Jabar yang berisi satu data terpadu keluarga Jawa Barat.
"Berbagai kegiatan di masyarakat ternyata sangat dibutuhkan hadirnya data yang valid. Ini sesuai dengan instruksi pak Gubernur Jabar bahwa good decision is good data. Maka, hari ini kami berkolaborasi bersama-sama termasuk tidak saja dari sisi level provinsi, tapi juga 27 Kota/Kabupaten," jelasnya.
Menurutnya, para kader PKK akan bergerak bersama-sama untuk kemudian menjadi pengumpul data yang terintegrasi. Tentu saja tidak saja di level provinsi, tapi juga di 27 Kota/Kabupaten.
"Alhamdulillah nanti kita akan dapatkan data rill. Misalkan ada kasus stunting di daerah sehingga akan mudah sekali para kader untuk melakukan jangkauan dan juga pendampingan kepada masyarakat yang membutuhkan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: