Bitcoin Kembali Dominasi Pembelian Aset Kripto pada Paruh Pertama 2023
Bitcoin (BTC) berhasil mengungguli sebagian besar pembelian terhadap aset kripto, yakni sebesar 68,8% pada paruh pertama (H1) tahun 2023.
Dilansir dari Cointelegraph, Senin (7/8/2023), berdasarkan data dari 21e6 Capital AG, penasihat investasi di Swiss, rata-rata aset kripto berhasil menghasilkan keuntungan sebesar 15,2% pada paruh pertama tahun 2023. Bitcoin dikabarkan berhasil mendominasi nilai keuntungan tersebut, yakni dengan persentase sebesar 84% dari keseluruhan aset kripto.
Dalam laporan tersebut, Kepala Pemasaran 21e6 Capital AG, Maximilian Bruckner menjelaskan bahwa Bitcoin seringkali mengungguli aset kripto lain secara signifikan pada lonjakan pasar sebelumnya.
Baca Juga: KPMG Sebut Bitcoin Hadirkan Sejumlah Manfaat untuk Isu ESG
Bruckner mengaitkan sebagian besar kinerja dana kripto yang mengecewakan pada tahun 2023 dengan kondisi pasar yang sedang tidak stabil dan jumlah uang tunai yang signifikan yang mereka miliki pada akhir tahun 2022.
Setelah keruntuhan FTX dan proyek kripto lainnya pada tahun 2022, laporan tersebut menyiratkan bahwa banyak investor kripto memilih untuk mengurangi risiko dan mengembangkan cadangan kas. Hal ini membuat lonjakan harga BTC yang signifikan pada paruh pertama tahun 2023 banyak terlewatkan.
“Dana dengan posisi kas besar akan di bawah performa Bitcoin di pasar bull, kecuali aset dana tampil lebih baik daripada Bitcoin.”
“Karena sentimen umum yang ditinggalkan pada akhir 2022, banyak investor yang memiliki aset kas yang lebih besar dari biasanya. Selain itu, sebagian besar altcoin utama juga kurang mengungguli Bitcoin–lingkungan yang sulit bagi dana,” tambah laporan tersebut.
Saat ini, Bitcoin memiliki harga sekitar US$29,000 (Rp440,2 juta), dan terus berjuang untuk bertahan di atas level harga US$30,000 (Rp455,4 juta), yang hanya sempat dilampaui beberapa kali pada tahun 2023.
Meskipun demikian, menurut data CoinGecko, harga Bitcoin saat ini menandai adanya kenaikan harga aset sebesar 75% sejak 1 Januari lalu.
“Semua strategi dana kripto mencapai hasil positif tahun ini, tetapi dibandingkan dengan Bitcoin, mereka di bawah performa, terutama yang memiliki paparan signifikan terhadap altcoin, berjangka, atau sangat bergantung pada sinyal momentum,” catat laporan tersebut.
“Ke depan, kami akan memantau dengan cermat bursa mana yang akan memperkuat diri sebagai layanan penyedia komoditas berjangka terkemuka. Selain itu, tingkat suku bunga pendanaan di pasar komoditas berjangka kripto dan kemampuan dana kuantitatif untuk menangkap tren akan menjadi fokus kami ketika mengamati pasar,” tambah laporan tersebut.
Laporan tersebut juga menyoroti sentimen investor sedikit membaik selama paruh pertama tahun 2023, mengindikasikan bahwa beberapa investor mungkin akan mulai menyuntikkan lebih banyak uang tunai ke sektor kripto. Namun, laporan tersebut mencatat data saat ini mengenai aliran masuk dan keluar menunjukkan pemulihan sentimen belum sepenuhnya terjadi.
Baca Juga: Bursa Saham Tel Aviv Gandeng Fireblocks Perluas Perdagangan Kripto di Israel
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: