- Home
- /
- Government
- /
- Government
Beri Beasiswa BSBI ke Pemuda 34 Negara, Menlu Retno Titip Misi Kerja Sama dan Perdamaian
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi baru saja membuka Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) 2023. Dia mengajak peserta BSBI menjadi agen kerja sama dan perdamaian global. Diketahui, ada sebanyak 45 orang dari 34 negara mengikuti BSBI tahun ini yang terdiri dari 33 perempuan dan 12 laki-laki.
Di hadapan mereka, Retno menyampaikan bahwa dunia menghadapi berbagai tantangan yang harus dihadapi bersama. Menurut dia, tidak ada satu pun negara yang sanggup mengatasinya sendirian.
Baca Juga: Menlu Retno Lantik 14 Konsul Jenderal dan Wakil Kepala Perwakilan Baru, Simak Daftar Namanya!
"Indonesia sadar betul pentingnya kerja sama dalam mengatasi tantangan global. Gotong royong bukan hanya kearifan lokal, melainkan juga cara hidup orang Indonesia," kata Retno, dikutip Rabu (9/8/2023).
Namun, kata Retno, gotong royong ini tidak selalu mudah untuk negara yang amat beragam seperti Indonesia. Meski demikian, keragaman ini dapat menjadi kekuatan karena Indonesia mengedepankan toleransi dan persatuan, bukan ketidakpeduilan dan permusuhan.
"Keragaman atau Bhinneka diangkat sebagai tema Indonesia-Qatar Year of Culture 2023. Setelah acara ini, saya akan bertemu Minister of State Qatar untuk membahas bagaimana Indonesia-Qatar dapat mendorong kerja sama budaya dan keberagaman," kata Retno.
Lebih lanjut, Retno mengatakan peserta dapat menyaksikan langsung bagaimana semangat gotong royong diterapkan di Indonesia. "Semangat gotong royong ini juga menjadi panduan Indonesia dalam berhubungan dengan negara lain. Indonesia konsisten menjembatani perbedaan di antara negara-negara dan membangun konsensus," ujar Retno.
Menurut Retno, peran ini membuat diplomasi Indonesia terus tumbuh dan berkembang, dari memelopori Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 hingga menjadi Presiden G20 dengan sukses tahun lalu. "Berbekal modal ini, Indonesia menjalankan keketuaan di ASEAN tahun ini untuk membuat ASEAN matters dan memperkuat Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan," pungkasnya.
Lebih jauh, Retno berharap pengalaman para peserta BSBI di Indonesia akan memberikan kontribusi positif. Pertama, menjadikan mereka sebagai pendukung kerja sama global. Orang-orang muda penuh dengan kreativitas dan potensi untuk menjadi bagian dari solusi permasalahan global.
"Gunakan kesempatan ini untuk memperluas jaringan. Di negara masing-masing, kalian akan menjadi jembatan yang menghubungkan Indonesia dengan komunitas kalian. Pertemanan yang kita bangun hari ini akan membuka kesempatan untuk kolaborasi di masa depan," kata Retno.
Baca Juga: Lewat EAMF ke-11 di Bali, Menlu Retno Serukan Pentingnya Stabilitas Maritim di Indo-Pasifik
Kedua, lanjut dia, memperteguh peran mereka sebagai agen perdamaian. Soft power seperti seni dan budaya dapat menciptakan harmoni di masyarakat. "Gunakan kesempatan ini untuk saling belajar satu sama lain, memperluas perspektif, dan merangkul keragaman. Dengan begitu, kalian akan menjadi aset penting diplomasi untuk mendorong saling pengertian antar-bangsa," ujarnya.
Sebagai informasi, BSBI merupakan salah satu program unggulan Kemenlu untuk mempromosikan seni dan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia. Sejak penyelenggaraan pertama di tahun 2003, BSBI telah menghasilkan 1.024 alumni dari 83 negara.
Dalam tema "Indonesia, Home of Diversity" pada tahun ini, para peserta akan mengikuti pelatihan seni budaya Indonesia selama 2 bulan di 5 sanggar seni, yaitu Sanggar Seni Semarandana (Bali), Sanggar Langlang Buana (Banyuwangi), Sanggar Ayodya Pala (DKI Jakarta), Gubang Art Community (Tenggarong–Kutai Kartanegara), dan Sanggar Tari dan Musik Syofyani (Padang).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: