Airlangga Singgung Konflik Rusia-Ukraina Picu Kelangkaan Pangan dan Energi di RI
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina yang terjadi hingga saat ini membawa dampak hingga ke Indonesia, termasuk menyebabkan volatilitas harga pangan dan energi.
"Menghadapi hal tersebut, Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya antisipatif, terutama untuk mengatasi kelangkaan pasokan dan tingginya harga pada beberapa komoditas penting," kata Airlangga, dikutip Rabu (9/8/2023).
Baca Juga: Waspadai Ancaman 'The Perfect Storm', Kemenko Perekonomian Dorong Bonus Demografi Bawa RI Maju
Hal tersebut Airlangga sampaikan dalam pertemuannya dengan Chairman of Committee on Foreign Policy and Interparliamentary Cooperation at Verkhovna Rada (Parliament) of Ukraine, Oleksandr Merezhko.
Tak hanya itu, dalam kesempatan itu, Airlangga juga menyampaikan komitmen penuh Indonesia untuk mempromosikan dan menjaga perdamaian di seluruh dunia, termasuk Ukraina. Airlangga mengatakan bahwa Indonesia turut berpartisipasi dalam inisiatif United Nations (UN) pada Global Crises Response Group (GCRG).
"Ini menjadi salah satu langkah implementatif untuk mencari jalan keluar bagi berbagai kesulitan yang dihadapi dunia sebagai akibat dari konflik berkepanjangan di kawasan Eropa," tutur Airlangga.
Menanggapi pernyataan tersebut, MP Merezhko menyampaikan bahwa Pemerintah Ukraina telah memiliki semacam Peace Formula untuk menjaga keamanan di sektor energi dan pangan secara global.
"Ukraina juga menyelenggarakan Peace Summit guna mencari solusi perdamaian dunia ke depannya. Kami harapkan Indonesia dapat ikut berkontribusi dalam mengimplementasikan berbagai solusi perdamaian tersebut," ungkapnya.
Merezhko juga menjelaskan terkait harapan Ukraina untuk menjamin ekspor komoditas biji-bijian (grain) ke luar Ukraina sebagai salah satu upaya menjaga food security serta pengendalian harga pangan dunia.
Dia menilai, hal ini bisa dilaksanakan dengan menjamin keamanan perlintasan pengiriman komoditas dimaksud. Untuk itu, Indonesia diharapkan pula dapat membantu mengupayakan realisasi hal tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Ukraina untuk Republik Indonesia (RI) Vasyl Hamianin menambahkan bahwa pihaknya mengundang Indonesia untuk berpartisipasi pada Ukraine Recovery Conference yang fokus pada pembangunan kembali Ukraina pasca perang.
Baca Juga: Kunjungan ke Amerika, Menko Luhut Bertemu US Secretary of State dan US Secretary of Treasury
"Pertemuan pertama konferensi tersebut telah dilaksanakan pada bulan Juni 2023 di London, Inggris. Pertemuan membahas berbagai isu terkait insurance, investment, sources of finance, dan lainnya. Tentu kami menyambut Indonesia atas segala bantuan, termasuk untuk ketahanan pangan dan supply chain," ujar Hamianin.
Lebih lanjut, Airlangga mendorong interaksi business-to-business dapat dikembangkan lebih komprehensif lagi melalui kerja sama antar Kamar Dagang dan Industri (KADIN) kedua negara.
Terakhir, pihak Ukraina lalu menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah RI atas keberhasilan Indonesia dalam menjabat Presidensi G20 tahun 2022 serta mengharapkan kesuksesan yang sama pada Keketuaan ASEAN tahun 2023 ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum