Awali Karier di Dunia Investasi, Jesse Choi Berbagi Tips Cara Berinvestasi di Kripto
Dunia investasi sedang digandrungi oleh banyak orang dalam beberapa tahun terakhir, terutama dengan munculnya aset kripto yang semakin populer.
Mengambil langkah awal di dunia investasi bisa terasa menantang, tetapi dengan pengetahuan yang tepat dan panduan yang akurat, setiap individu dapat memulai perjalanan investasi mereka dengan percaya diri.
Jesse Choi, investor dan COO Reku atau yang dikenal sebagai suami dari Maudy Ayunda, berbagi tips berharga tentang cara berinvestasi di aset kripto.
Baca Juga: Maudy Ayunda dan Jesse Choi Ungkap Pentingnya Kecocokan Finansial dalam Hubungan
Sebelum berinvestasi dalam aset kripto mana pun, Jesse menekankan pentingnya untuk melakukan riset dan belajar tentang aset tersebut. Ini termasuk memahami bagaimana aset kripto bekerja, regulasi yang mengatur mereka, serta kondisi pasar saat ini. Pengetahuan yang mendalam akan membantu seseorang membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan terinformasi.
“Lakukan riset dan pelajari asetnya terlebih dahulu tentang cara kerjanya, regulasinya, keadaan pasar sekarang, dan lain-lain. Aku rasa, belajar lebih banyak enggak harus jadi sangat sulit atau kayak ngerjain tugas gitu,” jelas Jesse, dikutip dari kanal Youtube Maudy Ayunda pada Selasa (29/8/2023).
Dia mengungkapkan bahwa terdapat berbagai metode untuk memahami investasi di dunia kripto, dan salah satunya adalah melalui proses pembelajaran bersama Reku. Reku merupakann platform perdagangan di Indonesia yang memfasilitasi transaksi jual beli Bitcoin dan berbagai jenis mata uang kripto lainnya.
Di dalam Reku, upaya selalu dilakukan untuk memastikan bahwa materi pembelajaran disajikan dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.
Selain itu, Jesse menyoroti perlunya memilih platform investasi yang legal, kredibel, dan memiliki perlindungan yang memadai untuk pengguna. Dalam era digital, banyak platform perdagangan kripto yang bermunculan. Namun, tidak semuanya memiliki reputasi baik.
Memilih platform yang diatur dan memiliki sistem keamanan yang kuat adalah langkah penting untuk melindungi investasi kita.
“Kalau kita ngomongin soal memilih platform, cari yang sepenuhnya taat peraturan. Bukan cuma yang punya sertifikasi lisensinya, tapi benar-benar ada di DNA mereka untuk peduli tentang perlindungan konsumen, dan yang mau mengerjakan hal dengan cara yang benar,” tegasnya.
Jesse menyampaikan bahwa Reku patuh terhadap semua peraturan yang berlaku. Mereka berperan dalam membentuk regulasi guna memberikan kemudahan kepada para pengguna. Salah satu layanan yang ditawarkan oleh Reku adalah staking, yaitu produk yang menghasilkan pendapatan pasif.
“Salah satu produk kita, yaitu produk staking atau produk pendapatan pasif dan telah bekerja sama dengan Bappebti untuk membantu menciptakan regulasi. Kita adalah satu-satunya yang punya lisensi itu,” imbuhnya.
Selain itu, dalam investasi, terutama dalam aset kripto yang bisa sangat fluktuatif, memerlukan kesabaran dan ketekunan. Jesse menyarankan agar tetap konsisten dalam melakukan riset tentang pasar dan aset yang diminati.
Perjalanan investasi adalah proses yang berkelanjutan, dan keputusan yang cerdas memerlukan waktu untuk diambil setelah mempertimbangkan berbagai informasi.
“Menurutku, (investasi di kripto) lebih ke arah persiapan mental dan secara emosional. Kita harus lebih siap untuk bisa sabar. Ini akan perlu waktu yang panjang untuk orang-orang agar benar-benar mengerti kripto,” imbuhnya lagi.
Setiap aset memiliki karakteristik uniknya sendiri, termasuk aset kripto. Jesse menekankan bahwa penting untuk mengenali kelebihan dan kekurangan dari setiap aset yang ditimbangkan untuk investasi.
Tidak ada satu pun aset yang sempurna, jadi pertimbangkan bagaimana aset tersebut cocok dengan kondisi keuangan dan tujuan investasi secara keseluruhan.
Baca Juga: Reku Beberkan Strategi Optimalkan Aset Kripto di Tengah Volatilitas Pasar: Salah Satunya Staking
“Semua aset memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi kembali lagi kepada kita untuk riset dan menentukan apakah aset tersebut cocok dengan kondisi finansial dan portofolio kita,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: