Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Peletakan Batu Pertama Fasilitas Manufaktur, PepsiCo Indonesia Bawa Estimasi Investasi US$200 Juta

        Peletakan Batu Pertama Fasilitas Manufaktur, PepsiCo Indonesia Bawa Estimasi Investasi US$200 Juta Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT PepsiCo Indonesia Foods and Beverages (PepsiCo Indonesia) meresmikan peletakan batu pertama untuk fasilitas manufaktur makanan ringan pertamanya di Indonesia. Peresmian ini dilakukan oleh Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi Republik Indonesia/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM); Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat; Melissa Marszalek, Atase Perdagangan Amerika Serikat untuk Indonesia; Parinya Kitjatanapan (Eric), CEO Asia Business Unit PepsiCo; dan Asif Mobin, CEO PepsiCo Indonesia.

        Didirikannya fasilitas manufaktur ini juga melambangkan komitmen PepsiCo untuk memastikan adanya kontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi Indonesia. Fasilitas ini juga menggarisbawahi tujuan yang lebih luas: prioritas terhadap tenaga kerja  lokal, penggunaan bahan bahan baku lokal, dan memperkuat mata rantai industri dalam negeri.

        Baca Juga: IESR Dorong ASEAN Jadi Pusat Manufaktur Komponen PLTS

        Pabrik yang akan dibangun di atas lahan seluas 60.000 m2 di Cikarang, Jawa Barat ini nantinya akan memproduksi sejumlah produk makanan ringan. Pabrik ini juga akan menjadi fasilitas manufaktur yang sepenuhnya menerapkan prinsip keberlanjutan.

        Sejak hari pertama beroperasi, pabrik ini akan menerapkan keberlanjutan lingkungan serta pengembangan sumber daya manusia dalam inti operasinya, memastikan praktiknya tetap selaras dengan standar lingkungan global sekaligus menciptakan dampak sosial yang positif. Dalam operasinya, pabrik akan menggunakan 100% sumber listrik terbarukan. Terkait pengelolaan air, PepsiCo akan menerapkan 100% pemanfaatan air daur ulang serta mengadopsi pendekatan net water positive dari hari pertama beroperasi guna mendukung inisiatif ESG di tingkat regional.

        Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, profil demografi yang dinamis, dan kebutuhan konsumen yang terus berkembang, Indonesia menghadirkan peluang yang tidak terbatas, khususnya di sektor industri makanan dan minuman. Pemerintah Indonesiapun telah mengambil kebijakan untuk menumbuhkan iklim investasi yang dinamis. Selaras dengan iklim yang positif ini, PepsiCo Indonesia telah menegaskan kembali komitmen investasi jangka panjangnya di Indonesia.

        "Kami mengapresiasi komitmen jangka panjang PepsiCo terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui investasi yang diperkirakan mencapai nilai US$200 juta ini. Kami harap investasi ini membawa transfer knowledge dan teknologi bagi masyarakat Indonesia, serta memberi manfaat bagi masyarakat dan bekerja sama dengan pengusaha lokal serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sekitar," ujar Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM, dalam keterangan tertulis, Rabu (30/8/2023).

        Investasi PepsiCo ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga membuka jalan bagi para petani Indonesia untuk menerapkan praktik dan teknologi pertanian yang makin baik. Dengan keahlian global yang dipandu oleh strategi PepsiCo Positif (pep+), PepsiCo siap untuk memberdayakan petani Indonesia dengan pengetahuan tingkat lanjut tentang ketahanan dan adaptasi iklim serta teknik pertanian berkelanjutan. Komitmen ini tidak hanya mewujudkan prinsip Pertanian Positif, tetapi juga dapat membantu petani Indonesia dalam mengefisienkan biaya operasional dan meningkatkan keuntungan.

        "Jawa Barat merupakan daerah yang produktif dengan infrastruktur yang dibangun khusus untuk mendukung tujuan manufaktur secara optimal. Kami turut senang ketika mengetahui pendirian pabrik PepsiCo ini akan menghasilkan ribuan lapangan kerja baru, baik secara langsung ataupun tidak langsung, dan dapat memberdayakan para petani lokal dan masyarakat sekitar Jawa Barat. Kami harap aksi korporasi ini dapat makin mendukung visi besar Provinsi Jawa Barat menjadi Jawa Barat Juara," tutur Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat.

        Atase Perdagangan Amerika Serikat untuk Indonesia, Melissa Marszalek, turut hadir dan mendukung kontribusi PepsiCo sebagai wujud hubungan bilateral yang positif antara Indonesia dengan Amerika Serikat.

        Baca Juga: 90% SDM Manufaktur Indonesia Unskilled, Pemerintah Diharapkan Terus Dorong Ekonomi Inklusif

        "Kami bersyukur atas kesempatan bagi kedua negara untuk saling mendukung dan bersama menciptakan peluang tak terbatas melalui salah satu perusahaan asal Amerika, PepsiCo. Perusahaan PepsiCo merupakan salah satu pemain utama di industri makanan dan minuman di Amerika Serikat. Kami senang melihat PepsiCo dapat membawa teknologi manufaktur modern dan praktik keberlanjutannya yang kuat di Indonesia," jelasnya.

        "Investasi PepsiCo di Indonesia mewakili komitmen kami terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, keberlanjutan lingkungan, serta kontribusi terhadap pengembangan komunitas. Rangkaian kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Indonesiapun sejalan dengan strategi PepsiCo Positive (pep+), yang menekankan pada visi yang sama untuk pembangunan Indonesia yang berkelanjutan. Kami memperkirakan produksi kami akan dimulai pada awal tahun 2025," ujar Asif Mobin, CEO PepsiCo Indonesia.

        Dia pun mengapresiasikan upaya pemerintah dalam menciptakan iklim berusaha yang positif bagi para investor dan pelaku bisnis. Di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini, PepsiCo sebagai salah satu perusahaan terdepan dari Amerika Serikat tetap berkomitmen penuh untuk berinvestasi di Indonesia karena saat ini Indonesia masih menawarkan peluang yang sangat baik bagi investor. 

        Investasi PepsiCo juga merupakan bagian dari upaya hilirisasi industri di sektor makanan minuman yang akan menciptakan multiplier effect, seperti penyerapan tenaga kerja lokal, pemanfaatan bahan baku lokal, hingga pemberdayaan petani untuk praktik pertanian yang lebih berkelanjutan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: