Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Arsjad Rasjid Tuntut Sektor Swasta Lanjutkan Arah Penguatan Reformasi Kebijakan di ASEAN

        Arsjad Rasjid Tuntut Sektor Swasta Lanjutkan Arah Penguatan Reformasi Kebijakan di ASEAN Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid mengatakan, sektor swasta berperan signifikan untuk memperkuat reformasi kebijakan di negara-negara Asia Tenggara. 

        Arsjad menjelaskan, sebagai salah satu pilar pertumbuhan ekonomi, swasta aktif membantu pemerintah untuk mendorong reformasi kebijakan dan menempatkan ASEAN menjadi pusat keterhubungan ekonomi global.

        Baca Juga: Ibarat Sapu Lidi, Menteri Bahlil Tekankan Kerja Sama Investasi Adalah Kunci Kemajuan ASEAN

        “Penyelenggaraan KTT ASEAN Business & Investment Summit 2023 memperkuat posisi sektor swasta dalam mendorong reformasi kebijakan dan menempatkan ASEAN sebagai pusat keterhubungan ekonomi global,” kata Arsjad saat berpidato pada pembukaan ASEAN Business & Investment Summit (ABIS) 2023 di Hotel Sultan Jakarta, dikutip Senin (4/9/2023).

        Arsjad mengatakan ABIS 2023 mempertemukan lebih dari 2.000 peserta dari 50 negara, yang memiliki latar belakang pemerintahan, CEO, maupun eksekutif senior yang mewakili perusahaan multinasional dan regional.

        Lebih lanjut, dia menjelaskan, pertemuan yang diinisiasi ASEAN BAC ini, juga menyoroti peran strategis sektor swasta dalam mendorong diskursus global dan regional mengenai tema-tema utama KTT, seperti Transformasi Digital, Pembangunan Berkelanjutan, Ketahanan Kesehatan, Ketahanan Pangan, dan Fasilitasi Perdagangan dan Investasi.

        Di bawah keketuaan Indonesia, lanjutnya, ASEAN kini tampil sebagai salah satu organisasi regional yang paling mampu bertahan dan sukses menciptakan pendekatan yang berpusat pada pembangunan ekonomi dan keamanan regional yang diwujudkan dalam konsep “Sentralitas ASEAN.

        Baca Juga: Airlangga Hartarto Tegaskan Sinergi Jadi Kunci Emasnya ASEAN

        Sejak didirikan pada 1967, ASEAN telah menunjukkan komitmen yang kuat mendorong integrasi regional, menjaga stabilitas, dan mencapai kemajuan signifikan pembangunan ekonomi dan kemajuan teknologi.

        "Dipicu oleh stabilitas politik, integrasi regional, dan masyarakat kelas menengah yang berkembang pesat, ASEAN menawarkan peluang bisnis yang sangat besar dengan investasi yang relatif stabil dan tenaga kerja muda (bonus demografi) yang besar," kata Arsjad. 

        “Ketika tatanan dunia terus berubah dengan cepat di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, konsep sentralitas ASEAN menjadi semakin besar momentum dan keunggulannya, terutama karena kapasitas inovatifnya yang mendalam, telah membantu mendorong pertumbuhan ekonomi yang dinamis di kawasan,” jelas dia.

        Baca Juga: Politik Hingga Kewirausahaan, Indonesia Ajak Generasi Muda Ciptakan Keemasan ASEAN

        Menurut Arsjad, KTT ABIS 2023 akan menekankan kebutuhan mendesak akan tindakan kebijakan yang merangsang bisnis dan investasi di ASEAN. Hal tersebut terutama menyoroti peran sektor swasta dalam mendorong isu-isu utama, antara lain transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, ketahanan pangan, serta fasilitasi perdagangan dan investasi. 

        "Keberagaman pemikiran para pemimpin pemerintahan dan bisnis dalam KTT ABIS 2023 ini akan dieksplorasi untuk menyoroti isu-isu utama yang berdampak pada pertumbuhan ASEAN di tengah tatanan global," ungkap Arsjad.

        Baca Juga: UMKM Perempuan Enggak Boleh Diremehkan: Bisa Jadi Tulang Punggung Ekonomi di ASEAN

        Untuk diketahui, dalam pembukaan ABIS 2023, turut dihadiri oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan, Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn, Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia dan Pasifik (ESCAP) Armida Salsiah Alisjahbana, dan mantan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Alfida Rizky Febrianna
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: