Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BAIC Soroti Soal Ekosistem Halal di Era Digital

        BAIC Soroti Soal Ekosistem Halal di Era Digital Kredit Foto: Unisba
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        KOMHUMAS-Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung (LPPM Unisba) kembali menggelar kegiatan tahunan Bandung Annual International Conference (BAIC). Tema yang diusung pada penyelenggaraan tahun ini yaitu ‘Halal Ecosystem in Digital Era’.  

        Acara ini terbagi menjadi dua kegiatan utama yakni Science & Technology Research Symposium (SiRes) bertema “Digital Technology to SupportHalal Ecosystem” dan Social & Humanities Research Symposium (SoRes) bertema ”Challenges in Supporting Halal Ecosystem", dengan peserta tidak hanya dari Indonesia saja tapi juga dari negara tetangga lainnya seperti Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam.

        Baca Juga: Sri Mulyani: Potensi Ekonomi Halal Besar, PDB Indonesia Bisa Naik Rp78 Trilliun per Tahun!

        Area riset yang masuk dalam SiRes adalah Teknik Industri, Teknik Pertambangan, Perencanaan Wilayah dan Kota, Medis, Statistik, Matematika, Farmasi dan topik terkait lainnya. Sedangkan bidang riset yang masuk dalam area SoRes adalah Komunikasi, Psikologi, Manajemen, Akuntansi, Ekonomi, Hukum, Pendidikan Islam, Pendidikan Anak Usia Dini, Komunikasi dan Penyiaran Islam, Hukum Keluarga Islam, Hukum Ekonomi Syariah dan bidang lain yang terkait.

        “Tahun ini, kami dengan bangga menginformasikan bahwa 36 peserta telah mengirimkan karyanya untuk SiRes dengan 32 abstrak, sedangkan SoRes akan menampilkan presentasi dari 145 peserta dengan 133 abstrak, sehingga jumlah total kami menjadi 178 peserta konferensi,” ungkap Ketua LPPM Unisba, Prof. Neni Sri Imaniyati, dalam sambutannya.

        Prof. Neni mengatakan bahwa konferensi ini merupakan acara khas dalam Halal Week yang diselenggarakan oleh LPPM Unisba. 

        “Kami mengawalinya dengan Seminar Pariwisata Halal yang didahului dengan Workshop yang fokus pada rencana utama mengenai Desa Halal. Kemudian dilanjutkan dengan Focus Group Discussion yang didedikasikan untuk pengembangan Grand Design Ekosistem Halal di Unisba,” katanya.

        Menurutnya, tema ‘Halal Ecosystem in Digital Era’ ini diusung karena menyadari peran penting konferensi internasional dalam mendorong pertumbuhan akademis dan profesional di ASEAN dan global dalam pendalaman Penelitian Ekosistem Halal.

        Prof. Neni berharap, platform ini akan menginspirasi para peneliti untuk memperluas wawasan, menyempurnakan upaya ilmiah, dan membina kemitraan global. “Kami juga bercita-cita bahwa keterlibatan seperti ini akan menghasilkan kontribusi dalam jurnal dan prosiding ternama yang terindeks Scopus,” ujarnya.

        Baca Juga: Kembangkan Ekonomi Halal Jadi Sumber Pertumbuhan, Kemenkeu Gelar AIFC 2023

        Wakil Rektor I Unisba, Harits Nu'man, mengatakan, konferensi internasional ini merupakan tantangan dan peluang dalam mendukung ekosistem halal untuk negara-negara dengan populasi Muslim yang signifikan. “Ekosistem halal membantu potensi percepatan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup individu dan masyarakat di daerah,” ujarnya.

        Harapannya, melalui BAIC ini para peserta yang merupakan dosen dapat meningkatkan kualitas publikasi ilmu pengetahuan, mengelaborasi tantangan dan peluang ekosistem halal serta meningkatkan profil diri dalam posisi dosen seperti meningkatkan kinerja institusi.

        “Disebutkan bahwa kinerja suatu lembaga ditentukan oleh lebih dari 20 indikator yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, dan beberapa indikator ini ditentukan oleh produktivitas publikasi ilmiah dosennya yang berkaitan dengan jabatan fungsional dosen terhadap jabatan dosen tertinggi sebagai guru besar,” ungkapnya.

        Warek I juga berharap melalui konferensi internasional ini para peserta bisa mendapatkan banyak informasi penting yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas publikasi ilmiah bagi diri sendiri dan institusi.

        Disesi akhir dilaksanakan parallel session yang terbagi dalam tiga ruangan yakni SiRes, SoRes 1 dan Sores 2. Kegiatan parallel session ini dipandu oleh moderator, terdapat timekeeper, serta juri yang menilai para presenter. Di akhir parallel session, diumumkan satu orang presenter terbaik dari setiap ruangan. Disamping itu, dua video masing-masing satu dari SoRes dan SiRes dipilih menjadi best presenter video.

        Artikel yang diterima dalam konferensi 6th BAIC ini akan dipublikasikan ke prosiding international terindeks, jurnal International terindeks Scopus, serta jurnal nasional Sinta 2 dan 3 yang semuanya ber-ISSN. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan mampu membantu para peneliti dan pengabdi untuk dapat mempublikasikan makalah di tingkat internasional dan terindeks internasional.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: