Mantan Bos PayPal Sebut Bitcoin Akan Bikin Transaksi Pembayaran Keluar dari Era 'Fax'
Mantan Presiden Paypal, platform layanan pembayaran internasional, mengatakan bahwa meskipun informasi saat ini dapat dengan mudah ditransfer melalui internet melalui email atau teks, pembayaran global masih berada pada era "fax.”
Dilansir dari Cointelegraph, Selasa (12/9/2023), dalam wawancara pada 11 September bersama dengan CNBC, David Marcus, mantan Eksekutif PayPal dan salah satu pendiri layanan pembayaran Lightspark yang berfokus pada Bitcoin Lightning, mengatakan, dia percaya jaringan Lightning Bitcoin bisa mengatasi proses yang rumit dalam mengirim uang melintasi yurisdiksi.
"Jika Anda ingin berkomunikasi dengan mereka, Anda bisa meminta alamat email mereka dan dengan mudah mengirimkan email kepada mereka dalam satu menit berikutnya dan Anda bisa mengirim pesan teks kepada mereka. Namun, jika Anda ingin mengirim uang kepada mereka [tetapi] mereka bukan warga negara AS yang menggunakan salah satu aplikasi fintech yang sama yang Anda gunakan, maka Anda tidak akan dapat melakukannya. Jadi, kita masih berada dalam era 'fax' dalam pembayaran global,” ujarnya.
Baca Juga: Pengadilan AS Denda MTI Sebesar Rp261,03 Triliun atas Penipuan Forex terkait Bitcoin
Marcus menjelaskan bahwa dalam kasus ini, transfer uang ke penduduk non-AS akan melibatkan perolehan nomor rekening bank mereka dan pergi ke bank lokal untuk membayar US$50 (R767.100) untuk transfer internasional.
"Jika sudah setelah hari Jumat pukul 5 sore, maka nasib buruk," tambah Marcus. Pasalnya, setelah jam 5 sore, transfer hanya bisa dilakukan esok harinya.
Marcus, yang merupakan salah satu pendiri Lightspark pada Mei 2022 dan menjabat sebagai CEO Lightspark, mengatakan, perusahaannya sekarang sedang berpacu untuk memecahkan masalah tersebut menggunakan jaringan Bitcoin Lightning.
Mantan Presiden PayPal tersebut percaya bahwa pada akhirnya, Bitcoin Lightning tidak akan banyak digunakan untuk pembelian sehari-hari, dan sebaliknya akan digunakan terutama untuk transfer luar negeri.
"Pandangan kami sebenarnya adalah bahwa Bitcoin bukanlah mata uang yang akan digunakan orang untuk membeli barang. Sebaliknya, Bitcoin akan digunakan untuk mengirim dolar AS kepada seseorang yang pada akhirnya menerimanya dalam bentuk yen Jepang atau euro di sisi lain dunia,” jelasnya.
Marcus mengatakan bahwa lapisan penyelesaian Bitcoin yang dikombinasikan dengan pembayaran real-time Lightning memungkinkan transaksi tunai dengan biaya yang sangat rendah.
Baca Juga: Tak Diduga, El Salvador Segera Adopsi Bitcoin ke Kurikulum Pendidikan!
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: