Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perusahaan Tambang Tetiba Request Listrik Tegangan Tinggi, Begini Tanggapan PLN

        Perusahaan Tambang Tetiba Request Listrik Tegangan Tinggi, Begini Tanggapan PLN Kredit Foto: BSI
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        Anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (IDX: MDKA) yakni, PT Bumi Suksesindo (BSI) resmi menjalin kerjasama dengan Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) untuk kebutuhan listrik bertegangan tinggi di perusahaan pertambangan berpusat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

        General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Agus Kuswardoyo menegaskan, beralihnya PT BSI menjadi konsumen tegangan tinggi, hal ini sejalan dengan komitmen PLN untuk menjadikan energi listrik sebagai pendorong perekonomian, khususnya di sektor industri.

        Baca Juga: GE Vernova, CARBONCO, bp, PLN Nusantara, dan Jawa 1 Akan Kembangkan Studi Kelayakan Value Chain CCUS di Indonesia

        "Meningkatnya konsumsi listrik dari sektor industri menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kami di PLN tentu siap mendukung pertumbuhan ekonomi dengan pasokan listrik yang andal," ujar Agus di Surabaya hari ini.

        Lebih lanjut Agus mengatakan, PT BSI merupakan perusahaan pertambangan di Banyuwangi yang  telah memercayakan pasokan listriknya kepada PLN sejak September 2021 dengan daya 8,6 MVA.

        "Seiring dengan peningkatan operasional bisnis dan rencana pengembangan jangka panjang untuk mendukung fase konstruksi dan produksi, PT BSI melakukan penambahan daya tiga tahap hingga tahun 2034 nanti," sambung Agus.

        Adapun tiga tahapan penyambungan itu sebut Agus, adalah tahap 1 dengan daya 60 MVA estimasi selesai pada Januari 2026. Tahap 2 dengan daya sebesar 120 MVA pada Januari 2033, dan tahap 3 dengan daya sebesar 280 MVA pada Januari 2034.

        Baca Juga: RUPTL PLN Terbaru, Ngegas Siap Tambah 60 GW EBT!

        Sementara klaster PT BSI ini disuplai dari subsistem Kalipuro Gardu Induk Genteng dengan perkuatan backbone/sistem oleh PLN.

        "Dengan masuknya Konsumen Tegangan Tinggi di Banyuwangi tentunya memerlukan serapan energi listrik yang banyak pada sistem kelistrikan. Saat ini cadangan listrik dalam keadaan cukup dan kami akan terus melakukan penambahan dan pemeliharaan infrastruktur guna mendukung pertumbuhan industri,” kata Agus.

        Sementara itu Direktur PT BSI, Riyadi Effendy mengungkapkan, pihaknya mengakui kualitas layanan PLN dan melalui penandatangan tersebut beralih ke daya 280 MVA dengan skema penyambungan secara bertahap

        Baca Juga: PLN NP Terus Jalin Sinergi, Yakin Akan Semakin Kokohkan Pondasi Kelistrikan Indonesia

        "kami sepenuhnya memercayakan suplai pasokan listrik untuk menunjang operasional bisnis kami kepada PLN," tegas Teddy sapaannya.

        Menurutnya, penandatanganan PJBTL tersebut merupakan momen penting dalam menjamin ketersediaan listrik bagi proyek yang diproyeksikan menjadi salah satu tambang tembaga terbesar di Indonesia.

        “Proyek Tembaga Tujuh Bukit ini merupakan proyek tambang berumur panjang, sekitar 30-40 tahun. Suplai listrik yang besar dan dapat diandalkan sangat penting untuk mendukung kegiatan pertambangan yang diperkirakan dapat meningkatkan produksi tembaga Indonesia sebesar 10 persen hingga 15 persen,” pungkas Teddy

        Perlu diketahui, hingga saat ini PLN UID Jawa Timur mampu melayani 110.058 pelanggan industri dengan daya hingga 7.487 MVA dan menyumbang 42,38 persen dari penjualan tenaga listrik Jawa Timur. Sementara itu PT BSI memiliki proyek Tembaga Tujuh Bukit di Banyuwangi adalah proyek tambang terbesar di dunia yang belum dieksploitasi.

        Baca Juga: PLN Pastikan Pembangunan PLTS Terapung Cirata Hampir Tuntas

        Proyek ini mengandung Sumber Daya Mineral 1,71 miliar ton bijih dengan kadar 0,47 persen , tembaga dan 0,50 g/t emas yang mengandung sekitar 8,1 juta ton tembaga dan 27,4 juta ounces emas, termasuk Sumber Daya Terindikasi 442 juta ton dengan 0,60 persen tembaga dan 0,66 g/t emas.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Ali Topan
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: