Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor pada Agustus 2023 tercatat sebesar US$22 miliar atau mengalami penurunan cukup dalam yaitu 21,21% dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.
"Secara year on year, ekspor Agustus 2023 mengalami penurunan cukup dalam sebesar 21,21%. Jika dibandingkan dengan bulan Agustus tahun sebelumnya," ungkap Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Jumat (15/9/2023).
Amalia menjelaskan, secara tahunan, penurunan terjadi, baik pada ekspor migas maupun non-migas. Dia berujar, penurunan ekspor ini melanjutkan tren yang terjadi sejak awal tahun.
Baca Juga: BPS Segera Laksanakan Pendataan Lengkap Koperasi dan UMKM
"(Penyebab utamanya) disebabkan oleh harga-harga komoditas unggulan di pasar global yang pada tahun ini relatif lebih rendah dibandingkan tahun yang lalu," terangnya.
Amalia juga mengungkapkan, jika secara bulanan, nilai ekspor Agustus 2023 mengalami kenaikan sebesar 5,47% dibandingkan Juli 2023.
"Jika kita lihat lebih rinci, ekspor migas Agustus 2023 senilai US$1,32 miliar atau naik 7,50% dari bulan sebelumnya," katanya.
Lalu, ekspor non-migas juga mengalami kenaikan sebesar 5,35% dibandingkan bulan sebelumnya, dengan nilai ekspor US$20,69 miliar.
Amalia mengungkapkan, kinerja ekspor Agustus 2023 didorong oleh kenaikan ekspor non-migas, terutama untuk kelompok biji logam tera dan abu, lemak dan minyak hewan nabati, serta pakaian dan aksesoris terutama rajutan.
"Kenaikan ekspor migas 7,50% ini dikarenakan peningkatan nilai ekspor komoditas hasil minyak yang baik 40,25% dibandingkan bulan sebelumnya," pungkasnya.
Baca Juga: IUAE-CEPA Effect, Indonesia Ekspor Perhiasan Emas US$6,97 Juta Tanpa Tarif!
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: