WE Online, Jakarta - Bank Mutiara berencana mengembangkan segmen bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah, dengan melalui berbagai persiapan internal selama beberapa bulan ke depan, kata Direktur Utama Bank Mutiara Ahmad Fajar.
"Secara fokus bisnis kalau dulu sedikit ke 'corporate banking', sekarang kita geser sedikit lebih ke komersial, SME (Small, Medium, Micro-Enterprise), mikro, dan konsumen," katanya setelah mengikuti rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Selasa (31/3/2015).
Untuk persentase segmen bisnis, katanya, sekitar 30 persen akan dialokasikan kepada konsumen, sedangkan sisanya untuk SME dan usaha kecil menengah.
Pada segmen SME, ujarnya, nasabah paling banyak bergerak dalam bisnis perdagangan, termasuk dari konsumen "existing".
"Nanti akan kita tambah juga di daerah-daerah, pertokoan, dan pasar, akan lebih diaktifkan lagi. Jadi mengarahnya memang ke 'small' dan 'micro', tapi paling banyak yang kita kerjakan arahnya ke SME," katanya.
Oleh sebab itu, katanya, untuk menghindari kebingungan di kalangan pegawai dan nasabah, pihak direksi juga akan melakukan sosialisasi internal dan upaya persiapan lainnya hingga 3-6 bulan ke depan.
Dalam RUPSLB itu, juga disetujui perkuatan struktur permodalan bank dengan menambah setoran modal Rp300 miliar melalui penerbitan saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Dengan demikian, sejak resmi dimiliki oleh J Trust Co.Ltd pada November 2014, total modal yang telah disetor pemegang saham telah mencapai Rp600 miliar.
"Sebelumnya, di Desember tahun lalu, J Trust sudah memberikan modal sebesar Rp300 miliar. Tidak hanya tahun ini, untuk tahun-tahun selanjutnya juga demikian. Ini upaya untuk memperkuat bank," ujarnya.
Melalui penambahan modal tersebut, total modal bank yang dulu bernama Bank Century itu, telah mencapai Rp1,43 triliun, dan membuat komposisi saham yang dikuasai J Trust menjadi 99,07 persen. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait: