Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menegaskan, tahun politik 2024 merupakan ajang pertarungan gagasan dalam melanjutkan pembangunan. Hal ini merupakan upaya agar publik dapat terhindar dari politik indentitas dan politik pragmatis.
"Narasi-narasi ini akan menjauhkan ruang publik dari fragmentasi politik praktis yang memicu politik identitas, munculnya berita bohong (hoax), dan meminggirkan aksi-aksi kekerasan," kata dia dalam keterangannya, Senin (25/9/2023).
Menurutnya, penting untuk menggaungkan beragam capaian dan terobosan yang sudah dihasilkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Baca Juga: Moeldoko: Perubahan Kebijakan Ekspor dan Impor Demi Jaga Ekonomi, Bukan Kepentingan Jokowi
"Terpenting agar proses konsolidasi demokrasi menghasilkan transisi pemerintahan yang aman dan dikenang sejarah," tambahnya.
Menurutnya, di bawah kemimpinan Presiden Jokowi selama sembilan tahun terakhir, pemerintah telah melakukan berbagai terobosan pembangunan di berbagai sektor. Hal ini menjadi penguat untuk kepercayaan publik di dalam negeri yang dibuktikan dengan beberapa hasil survei.
"Kepercayaan dunia Internasional pada posisi Indonesia juga meningkat tajam,” tegasnya.
“Tahun politik rawan dengan adanya credit claiming dari pihak lain. Untuk itu, kita harus tunjukkan kerja-kerja pemerintah, dan sudah sampai mana pembangunannya,” tambahnya.
Baca Juga: Kaesang Tak Gabung PDIP Malah ke PSI, Pengamat: Jokowi Sudah Tahu Risikonya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: