Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Siap Atasi Kesenjangan Kredit, Grup Modalku Sukses Raih Pendanaan Rp419 MIliar

        Siap Atasi Kesenjangan Kredit, Grup Modalku Sukses Raih Pendanaan Rp419 MIliar Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Platform pendanaan digital bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Asia Tenggara, Grup Modalku, baru-baru ini meraih fasilitas pendanaan (debt funding) sebesar US$27 juta (Rp419 miliar) yang dipimpin oleh AlteriQ Global, sebagai perusahaan pengelola keuangan swasta berfokus di Asia. Pendanaan ini akan disalurkan untuk menghadirkan solusi pendanaan bagi UMKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. 

        Dilansir dari keterangannya pada Rabu (27/9/2023), pendanaan ini juga disusul oleh investor lainya, yakni Aument Capital Partners (ACP) sebagai perusahaan investasi multi-keluarga dan Orange Bloom sebagai perusahaan yang fokus pada pendanaan berkelanjutan. 

        Baca Juga: Grup Modalku Raih Debt Funding Sebesar USD 27 Juta dari 3 Pendana Institusi untuk Mengatasi Kesenjangan Kredit UMKM Asia Tenggara

        Hadirnya fasilitas pendanaan terhadap Grup Modalku ini, dapat menjembatani kesenjangan finansial bagi UMKM di Asia Tenggara. Apa saja yang disediakan? Selain pendanaan bagi UMKM, Grup Modalku juga mulai solusi pembayaran (payments) dan penerimaan pembayaran (collect payment) yang ditujukan untuk mengatasi masalah pengelolaan arus kas bagi UMKM. Sampai saat ini, Grup Modalku telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp52 triliun kepada lebih dari 5,1 juta transaksi, serta melayani sekitar 100.000 UMKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam.

        Country Head Modalku, Arthur Adisusanto mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik kolaborasi perusahaan dengan beberapa investor tersebut di tengah kondisi makroekonomi yang masih tidak menentu. 

        “Di tengah kondisi makroekonomi yang tidak menentu, kami akan terus meningkatkan aktivitas pendanaan ke lebih banyak UMKM yang belum terlayani di lima pasar Modalku beroperasi, baik bersama dengan partner lama maupun partner baru,” ujar Arthur yang dilansir dari keterangannya pada Rabu (27/9/2023). 

        Sementara itu, Managing Partner AlteriQ Global, Zhi Yong Heng mengatakan bahwa pihaknya melihat sinergi dan potensi besar atas pencapaian Grup Modalku. AlteriQ sebagai perusahaan global, mendorong dan mendukung Grup Modalku untuk bertumbuh di Asia Tenggara. 

        Baca Juga: UMKM Pulih, Kualitas Kredit BRI Semakin Sehat

        “Sebagai salah satu pionir di bidang pendanaan digital, hal ini sangat berkaitan dengan upaya AlteriQ Global untuk mendorong dan menyediakan ekosistem keuangan yang sepenuhnya terintegrasi. Kami berharap dapat mendukung dan berkolaborasi dengan Grup Modalku seiring dengan pertumbuhan mereka di Asia Tenggara,” ujar Heng. 

        Selain AlteriQ Global, Aument Capital Partners (ACP) akan berperan sebagai family office untuk menangani seluruh kebutuhan keuangan dan investasi melalui strategi keuangan yang dipersonalisasi dan menyeluruh. Group Modalku menjadi rekan utama ACP dalam menyediakan akses kredit untuk UMKM, serta ke depannya juga bisa menjadi fasilitas pendanaan bagi grup perusahaan tersebut. 

        Baca Juga: Strategi CEO Restock 100% Lolos dengan Kredit Lancar & Tetap Jalankan Inovasinya

        Sedangkan Orange Bloom sedang memperluas jangkauannya dan bertransisi menjadi pionir dalam isu-isu berkelanjutan. Pendanaan berkelanjutan tersebut bertujuan untuk memberikan dukungan berupa akses pendanaan bagi UMKM termasuk individu untuk mengatasi perubahan iklim serta bertransisi ke praktik yang lebih berkelanjutan menuju ekonomi rendah karbon.

        Baca Juga: CBI Kolab Bersama Atome, Siap Dongrak Penilaian Risiko Kredit di Indonesia

        Hal tersebut sejalan dengan Grup Modalku yang mulai menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan dan Sosial sejak awal tahun di lima negara grup tersebut beroperasi. Sistem ini merupakan kerangka penilaian risiko ESG (lingkungan, sosial, tata kelola) yang dirancang dengan bantuan teknis dari Dutch Good Growth Fund sebagai bagian dari penilaian kredit dalam proses pengajuan pendanaan UMKM.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nadia Khadijah Putri
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: