BIS dan Bank Sentral Uni Eropa Bangun Platform Data untuk Lacak Kripto dan DeFi
Bank for International Settlements (BIS) telah mengembangkan proof-of-concept (PoC) untuk sebuah sistem yang melacak transaksi on-chain dan off-chain dari bursa mata uang kripto dan blockchain publik, termasuk Bitcoin.
Dikutip dari Cointelegraph pada Kamis (5/10/2023), pengembangan yang dilakukan BIS ini bekerja sama dengan Deutsche Bundesbank, De Nederlandsche Bank, Bank Sentral Eropa, dan Bank of France. BIS telah mengumumkan PoC yang disebut Project Atlas untuk mengukur relevansi ekonomi makro dari pasar mata uang kripto dan protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Pusat Inovasi BIS menerbitkan rincian konsep tersebut, yang bertujuan untuk memberikan wawasan, informasi, dan implikasi ekonomi dari sektor ini, dengan mengutip kurangnya transparansi dan potensi risiko terhadap stabilitas keuangan yang ditandai dengan kegagalan besar di ruang kripto, seperti runtuhnya ekosistem Terra pada tahun 2022.
Baca Juga: Kepolisian Hong Kong dan Regulator Bentuk Satgas Kripto untuk Ungkap Bursa JPEX
Proyek ini menggabungkan data off-chain dari bursa mata uang kripto dengan data on-chain dari blockchain publik yang dikumpulkan oleh node. Iterasi pertama dari PoC ini membuat Project Atlas dapat melacak aliran mata uang kripto di seluruh lokasi geografis.
Pendekatan awal dalam proyek ini menggunakan transaksi yang dikaitkan dengan bursa terpusat di jaringan Bitcoin, bersama dengan lokasi bursa tersebut, sebagai proksi untuk arus modal lintas batas.
Metodologi ini mencatat, arus tersebut kemungkinan merupakan estimasi batas bawah dari volume transaksi yang sebenarnya, mengingat lokasi negara bursa tidak mudah dilihat. Namun demikian, percontohan awal Project Atlas mengindikasikan bahwa pertukaran antar-bursa dinilai "signifikan dan substansial secara ekonomi."
Dalam iterasi saat ini, Project Atlas menampilkan front end dan menampilkan dasbor yang memvisualisasikan hasil agregasi dan analisis data, termasuk transfer on-chain dan pergerakan dana global.
PoC tersebut diatur untuk memberikan gambaran umum tentang arus lintas batas dan akan menyediakan sarana bagi bank sentral untuk mengevaluasi signifikansi ekonomi relatif dari ekosistem mata uang kripto di berbagai yurisdiksi:
"Data akan memungkinkan aliran dianalisis secara struktural dan disertai pengaruh guncangan harga, perkembangan pasar keuangan, dan karakteristik negara terhadap aliran kripto untuk diinvestigasi."
Project Atlas ini akan terus menggabungkan lebih banyak sumber data untuk melanjutkan ke tahap pengembangan berikutnya, dan mengekstraksi serta menganalisis data dari node jaringan Ethereum dan protokol DeFi yang juga sedang dalam proses.
Baca Juga: Makalah Kerja IMF Usulkan Matriks Penilaian Tingkat Negara untuk Risiko Kripto
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: