Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Di Depan OECD, Bappenas Pamer Strategi Indonesia Kembangkan Ekonomi Biru

        Di Depan OECD, Bappenas Pamer Strategi Indonesia Kembangkan Ekonomi Biru Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menegaskan bahwa setelah berperan sebagai non-economies member, Indonesia akan segera menjadi anggota The Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD). 

        Hal itu Suharso usai menghadiri pertemuan OECD Sustainable Ocean for All Initiatives: The Development of Guidance for Development Cooperation for a Sustainable Ocean Economy di Paris, Perancis, Jumat (6/10/2023) lalu.

        Baca Juga: Jokowi Tunjuk Kepala Bappenas jadi Pengganti SYL di Kursi Menteri Pertanian

        Dalam kesempatan itu, Suharso menegaskan OECD Development of Guidance of Sustainable Ocean Economy akan menjadi panduan implementasi ekonomi biru di Indonesia. 

        “Inisiatif ini, dengan prinsip menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja berkualitas, akan memastikan jalur yang inklusif dan berkelanjutan menuju pembangunan ekonomi biru,” kata Suharso, dalam keterangan resmi yang diterima Minggu (8/10/2023).

        Dia lalu mengungkapkan, Indonesia memiliki 95% penduduk di 100 kilometer dari garis pantai dan 40 juta masyarakat pedesaan bergantung pada kelautan untuk makanan dan penghidupan. 

        Suharso juga mengatakan, ekonomi biru telah mempekerjakan 7 juta orang, dan 40% perdagangan laut global melewati jalur yang melintasi Indonesia. Dimana nilai tahunan perekonomian kelautan Indonesia mencapai lebih dari US$280 miliar, dengan pembangunan kelautan dan manufaktur sebagai dua sektor utama. 

        Baca Juga: Kejar Target Jokowi, Sri Mulyani Lapor Realisasi Anggaran Stunting Tembus Rp22,5 Triliun

        "Perekonomian biru Indonesia juga tumbuh 10,5% per tahun di 2012-2022, melampaui pertumbuhan nasional sebesar 5%. Lalu, produksi perikanan laut nasional mengalami surplus perdagangan sebesar US$4,12 miliar pada 2018, menunjukkan permintaan besar dari pasar internasional," ungkapnya.

        Menurut Suharso, Indonesia perlu meningkatkan kontribusi industri maritim terhadap PDB nasional yang mencapai 2,04%, dibandingkan tingkat pertumbuhan PDB nasional sebesar 3,69% pada 2021. Ada pun Suharso mengungkapkan sejumlah strategi pengembangan ekonomi biru di Indonesia, meliputi:

        1. Peluncuran National Blue Agenda Action Partnership.

        Baca Juga: OECD Depan Mata, Bappenas Ingin Visi Pembangunan Indonesia Cepat Selesai

        2. Kemitraan dengan Stanford University dalam Blue Food Assessment.

        3. Indonesia Blue Economy Roadmap dengan enam sektor utama, yakni transportasi dan logistik maritim, perikanan dan pertanian laut, pariwisata bahari, energi terbarukan kelautan, bioteknologi kelautan, dan pengelolaan tata ruang pesisir. 

        “Indonesia Blue Economy Roadmap menguraikan komitmen kita untuk menyeimbangkan pertumbuhan sosial ekonomi dengan kelestarian lingkungan,” kata Suharso. 

        Lebih lanjut, sebagai pemegang Keketuaan ASEAN 2023, Indonesia berhasil menjadikan ASEAN Blue Economy Framework sebagai acuan berbagi analisis data, keahlian teknis, pendanaan dan sumber daya, serta peningkatan kapasitas dan transfer pengetahuan ekonomi biru. 

        Baca Juga: KTT AIS Forum Sebentar Lagi, Delegasi Mulai Berdatangan ke Bali

        “OECD untuk bergerak bersama kami dalam memajukan inisiatif Ekonomi Biru Indonesia dan ASEAN Blue Economy Framework pada 2024. Kita dapat bekerja sama menuju nilai-nilai kelautan yang lebih berkelanjutan, sejahtera, dan adil demi masa depan dunia, Indonesia, kawasan ASEAN, dan sekitarnya,” pungkas Suharso.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Alfida Rizky Febrianna
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: