Saham emiten bank BUMN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) telah mengalami kenaikan sebesar 1,45 persen. Naiknya saham BBRI menunjukkan kestabilan usai mencapai area support MA200-nya.
Founder dan CEO Emtrade Ellen May memperkirakan bahwa kenaikan ini bersifat sementra dan saham masih mungkin bergerak secara sideways dalam waktu dekat.
Selain BBRI, saham-saham bank besar lainnya juga mengalami perubahan. Bank Central Asia (BCA) terlihat turun dan dapat kemungkinan dapat dibeli.
"Turun dekat area support dan akan ada pantulan di kisaran antara 8.825 hingga 8.900-an," kata Ellen, Kamis (12/10/2023).
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Dunia Naik 5% Berbuntut pada Saham Migas
Perlu diketahui, BBRI dan saham-saham bank lainnya telah mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Ellen mengingatkan para investor untuk berhati-hati dan tidak terburu-buru memasuki pasar.
Di samping itu, Bank Central Asia (BCA) melaporkan transaksi besar telah dilakukan pada Rabu (11/10) kemarin, dengan total transaksi mencapai sekitar Rp 7 triliun.
"Saat negosiasi dilakukan, terdapat transaksi senilai 1,1 triliun, dengan saham BCA mendominasi sekitar Rp 314 miliar," ucap Ellen.
Lebih lanjut, saham Goto, Inc. (GOTO) telah mengalami penurunan signifikan. Saham ini terus bergerak di level Rp 50 per saham alias saham gocap.
"Saya menyarankan agar pemegang saham GOTO tidak melakukan average down, dan menjualnya mungkin menjadi pilihan yang lebih bijak dari pada menunggu penurunan lebih lanjut," ujar Ellen.
Saham-saham tersebut dikatakan Ellen mengalami tren downtrend dan breakdown, sehingga para investor diingatkan untuk waspada dan mengantisipasi perubahan pasar yang tidak dapat diprediksi dengan pasti.
Baca Juga: Komisaris Phapros Kembali Bungkus 39,30 Ribu Lembar Saham PEHA
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Naeli Zakiyah Nazah
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: