Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bangkit Usai Pandemi, Merlynn Park Hotel Bongkar Strategi Dongkrak Okupansi

        Bangkit Usai Pandemi, Merlynn Park Hotel Bongkar Strategi Dongkrak Okupansi Kredit Foto: Aldi Ginastiar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        General Manager Merlynn Park Hotel, Adolf Gustaf optimistis akan bangkit hingga menjadi yang terbaik di DKI Jakarta. Pandemi Covid-19 yang telah berakhir dan besarnya animo masyarakat untuk liburan dioptimalisasi menjadi semangat baru guna tegap menatap tahun dengan kinerja yang lebih baik di 2024.

        Hotel megah dengan dekorasi dan gaya oriental ini terus menunjukkan kinerja yang semakin baik. Perusahaan yang sebelumnya terpaksa melakukan layoff karena pandemi kini berubah seratus delapan puluh derajat lewat sejumlah strategi hingga momentum baik seperti natal, tahun baru hingga pembangunan di DKI Jakarta.

        Baca Juga: IHG Hotels & Resorts Bersama MMS Land Meluncurkan Hotel Vignette Collection Pertama di Indonesia

        Adolf mengatakan, sektor perhotelan dengan mengalami kebangkitan yang cukup pesat. Hal ini tak terlepas dari animo masyarakat untuk berlibur setelah terbatasi geraknya selama pandemi hingga semakin dekatnya tahun baru dan natal.

        Okupansi Merlynn Park terbukti mengalami peningkatan signifikan. Adolf mengatakan tingkat hunian yang awalnya, saat terdampak pandemi, hanya kisaran 40% kini sukses melonjak naik hingga 65% dari 302 kamar yang disediakan oleh perusahaan.

        “Alhamdulillah, bisnis perhotelan sudah mulai meningkat sehingga secara kinerja sudah kembali normal,” tegasnya saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/10).

        Adapun strategi perusahaan untuk sementara waktu adalah memfokuskan pelayanan untuk event-event besar seperti Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE).

        Sementara Director of Sales Merlynn Park Hotel, Gita Wulandari mengatakan, perusahaan juga akan menyiapkan sejumlah strategi guna mendongkrak okupansi jelang natal dan tahun baru, salah satunya adalah menghadirkan beragam promo menarik terkait hunian, artis maupun band ternama, gala dinner hingga pesta kembang api.

        Di sisi lain, pembangunan infrastruktur seperti mass rapid transportation (MRT) Jakarta Fase 2A di sekitar hotel serta lokasinya yang strategis berada di tengah ibu kota dinilai akan menjadi booster terhadap kinerja perusahaan.

        “Untuk eksposur kami cukup centralize karena posisi kami berada dalam Kawasan Ring Satu. Menghadapi tahun baru, kami juga optimis dengan adanya pembangunan di sekitar hotel yang mulai berkembang,” ucap Gita.

        Dengan sejumlah faktor tersebut, Merlynn Park Hotel optimistis akan menjadi hotel mewah terbaik yang ada di DKI Jakarta.

        Baca Juga: Lima Alasan harus memilih eL Hotel Bandung

        “Merlynn Park Hotel berharap ke depannya hotel kami akan menjadi hotel bintang lima nomor satu di DKI Jakarta,” tegas Gita.

        Industri Perhotelan Usai Pandemi Covid-19

        Sebelumnya, Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto memprediksi sektor perhotelan akan terus mengalami peningkatan hingga akhir tahun 2024.

        Baca Juga: APBN Tak Digunakan, Jokowi Sukses Resmikan Hotel Pertama di IKN Nusantara!

        Ferry menyampaikan, kinerja hotel selama kuartal III tahun 2023 mengalami peningkatan signifikan, sejalan dengan penyelenggaraan event internasional seperti KTT ASEAN di Jakarta.

        Menuju kuartal IV tahun 2023, MICE juga akan meningkat pada bulan Oktober dan November. Kemudian diprediksi menurun pada Desember bersamaan dengan padamnya animo Natal dan Tahun Baru 2024.

        "Ini secara tidak langsung menunjukkan keberlanjutan dan ekspansi aktivitas yang melayani kedua segmen pasar tersebut. Peningkatan kolektif ini juga memberikan kontribusi besar pada peningkatan keseluruhan kinerja hotel," ujarnya, dilansir dari AntaraNews.

        Dilansir dari Kompas.id, Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta juga telah merilis data keterisian di seluruh hotel berbintang sejak Januari-April 2023.

        Kuartal I-2023 menunjukkan rata-rata tingkat keterisian atau okupansi hotel bulanan paling rendah terjadi pada April dan tertinggi pada Maret sebesar 53,3 persen. Jika dibandingkan data periode sama pada 2019, tingkat okupansi terendah sebesar 58,9 persen di bulan April dan tertinggi mencapai 69,8 persen di Januari.

        Baca Juga: Sambut HUT ke-50 Tahun, Hotel Borobudur Jakarta Gelar Jelajah Budaya 'Discover North Sulawesi'

        Adapun secara historis, keterisian hotel di Jakarta secara bulanan terakhir kali mencapai 60 persen lebih pada Desember 2019.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Aldi Ginastiar
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: