Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tokocrypto Ungkap Harga Bitcoin Pecahkan Rekor Lagi, Siap Bull Run?!

        Tokocrypto Ungkap Harga Bitcoin Pecahkan Rekor Lagi, Siap Bull Run?! Kredit Foto: FBS
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pedagang aset kripto berbasis di Indonesia, Tokocrypto, baru-baru mengamati bahwa harga Bitcoin (BTC) naik ke level tertinggi dalam lebih dari satu tahun, yakni sebesar US$35.000 (Rp555 juta), dengan kenaikan year-to-date (ytd) tembus lebih dari 110%. 

        Dilansir dari keterangannya pada Selasa (24/10/2023), Tokocrypto mengamati pergerakan harga pada pukul 9.30 WIB, dengan nilai harga Bitcoin melewati angka US$35.000. Namun, pencapaian harga tertinggi (ATH) sebesar US$35.193 (Rp558 juta) oleh Bitcoin. Ini menunjukkan sinyal bahwa kripto berpotensi menguat lebih lanjut. 

        Baca Juga: Penghasilan Tesla: Kantong Bitcoin Tidak Tersentuh karena Tesla Terjun ke AI

        Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan bahwa dengan pergerakan harga Bitcoin dengan volatilitas yang signifikan, maka terdapat level-level penting yang menjadi pemandu dalam pergerakan harga tersebut, yakni support dan resistance. Fyqieh mencatat, support dan resistance berada di angka US$30.000 (Rp476 juta) dan US$35.800 (Rp568 juta). 

        “Pada saat ini, US$30.000 yang sebelumnya berperan sebagai level resistance, telah beralih fungsi menjadi support psikologis. Ini adalah indikasi kuat bahwa ada minat pembeli yang kuat di level ini. Trader dan investor kripto dengan cepat mengakui pentingnya level psikologis dalam analisis teknis, dan US$30.000 telah menjadi salah satu level kunci dalam tren harga Bitcoin saat ini,” jelas Fyqieh.

        Selain support di angka US$30.000, Bitcoin juga menghadapi resistance pada level US$35.800. Dalam beberapa jam terakhir, BTC mendekati harga US$35.200 (Rp558 juta), yang menjadi level kritis yang perlu diatasi, jika kita ingin melihat kenaikan lebih lanjut.

        Menurut pengamatan Fyqieh, harga Bitcoin akan menghadapi beberapa tantangan saat mendekati US$35.000-US$36.000 (Rp571 juta), tetapi jika berhasil melewati level tersebut, itu bisa menjadi tanda positif untuk penguatan lebih lanjut.

        Baca Juga: Bitcoin Amsterdam: BTC Bersinar di tengah Pasar Bearish Kripto

        Lantas, bagaimana dengan sentimen pendorong harga Bitcoin di pasar kripto? Fyqieh mengungkapkan, menguatnya pasar kripto dan Bitcoin didukung oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) yang tidak akan membantah keputusan untuk mendukung Grayscale Investments yang secara keliru menolak permohonannya untuk ETF Bitcoin. 

        Pengadilan AS juga telah mengizinkan perusahaan untuk melanjutkan permohonan ETF Bitcoin Spot dan mengirimkan permohonan kembali ke SEC.

        Tidak hanya itu, Fyqieh juga menyinggung soal ETF Bitcoin dari BlackRock muncul di situs Depository Trust &Clearing Corp. Menurutnya, adanya kabar tersebut bukan berarti ETF telah disetujui. “Namun, fakta bahwa BlackRock telah mencapai tahap ini dalam persiapannya tentu saja mencerminkan tingkat optimisme yang signifikan,” jelasnya

        Baca Juga: Laporan 21.co: Pemerintah AS jadi Pemegang Bitcoin Terbesar Senilai Lebih dari Rp78,6 Triliun

        Dari segi indeks Fear & Greed, melonjak tinggi di angka 66/100, memasuki zona "Greed." Posisi tersebut terakhir terjadi pada awal tahun 2023 ini. Ini menunjukkan, investor dan trader pasar kripto semakin cenderung mengambil risiko dan mencari keuntungan lebih besar.

        “Zona "Greed" pada Fear & Greed Index mengindikasikan tingkat kepercayaan yang tinggi dan keyakinan bahwa harga Bitcoin masih memiliki potensi kenaikan yang signifikan. Namun, perlu diingat bahwa pasar kripto tetap sangat volatil, dan sentimen pasar dapat berubah dengan cepat, oleh karena itu, para pelaku pasar tetap disarankan untuk mengikuti perkembangan dengan cermat dan tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi,” jelas Fyqieh rinci.

        Di samping itu, dari segi indikator teknis, yakni Indikator Stochastic yang menunjukkan momentum, kini menunjukkan Bitcoin telah memasuki area overbought. Ini mengindikasikan bahwa aset Bitcoin mungkin sedang dalam kondisi overvalued. Tetapi perlu diingat, kondisi overbought bisa bertahan untuk jangka waktu lebih lama dalam tren yang kuat.

        MACD histogram bar juga menunjukkan momentum bullish, yang berarti bahwa tren positif Bitcoin masih berlanjut. Ini adalah sinyal positif bagi para pemegang Bitcoin dan para trader yang berpartisipasi dalam pasar.

        Baca Juga: New York Times: Otoritas AS Pantau Penambang Bitcoin yang terkait dengan China, Ada Apa?

        “Namun, seperti dalam semua investasi kripto, ada risiko yang harus diperhitungkan, dan pergerakan harga dapat berubah dengan cepat. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penelitian yang cermat dan berhati-hati dalam berinvestasi di dunia kripto,” tutup Fyqieh.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nadia Khadijah Putri
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: