Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

New York Times: Otoritas AS Pantau Penambang Bitcoin yang terkait dengan China, Ada Apa?

New York Times: Otoritas AS Pantau Penambang Bitcoin yang terkait dengan China, Ada Apa? Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Para pejabat di pemerintahan Amerika Serikat (AS) dilaporkan tengah mengawasi operasional penambangan mata uang kripto tertentu yang memiliki hubungan dengan China. 

Dilansir dari Cointelegraph pada Senin (16/10/2023), media setempat The New York Times melaporkan bahwa banyak penambang Bitcoin (BTC) yang berbasis di AS dapat dilacak secara langsung ke Pemerintah China.

Alhasil, ini menimbulkan kekhawatiran atas operasi yang dekat dengan pangkalan militer dan area lain yang berhubungan dengan keamanan nasional. Salah satu situs yang dipantau oleh pihak berwenang adalah operasi penambangan di Wyoming dekat pusat data Microsoft yang mendukung beberapa operasi Pentagon.

Baca Juga: Visi Dukung Ekosistem Bitcoin Cs, Tokocrypto Nantikan Masterplan Utama POJK

"Microsoft tidak memiliki indikasi langsung tentang aktivitas jahat oleh entitas ini," kata perusahaan dalam sebuah laporan tentang operasi tersebut yang dilansir pada Senin (16/10/2023). 

 "Namun, sambil menunggu penemuan lebih lanjut, kami menyarankan kemungkinan bahwa kekuatan komputasi dari operasi penambangan kripto tingkat industri, bersama dengan kehadiran sejumlah warga negara China yang tidak teridentifikasi yang berada di dekat pusat data Microsoft dan salah satu dari tiga pangkalan rudal strategis di AS, memberikan vektor ancaman yang signifikan,” sambung pernyataan tersebut. 

Perusahaan tersebut, yang bernama Bit Origin, yang mengubah infrastruktur dari fasilitas pemrosesan daging babi menjadi pusat data kripto, dilaporkan memilih lokasi tersebut karena kesepakatan dengan penyedia utilitas lokal daripada kedekatannya dengan fasilitas Microsoft. Perusahaan ini memindahkan operasinya dari Indiana ke Wyoming pada September dan melaporkan bahwa mereka memiliki 3.200 penambang yang dikerahkan, menghasilkan tingkat hash 320 petahash per detik pada 30 September.

Laporan tersebut menyoroti beberapa konsekuensi dari membangun operasi pertambangan yang terkait dengan pemerintah China atau warga negara tertentu di tengah ketegangan politik antara AS dan China. Banyak perusahaan pertambangan melarikan diri dari China pada tahun 2021 karena pemerintah melarang operasi mereka, sehingga memaksa beberapa perusahaan untuk pindah ke AS dan yurisdiksi yang ramah kripto seperti Texas dan Wyoming.

Banyak pihak berwenang AS telah menargetkan individu atau perusahaan yang terhubung ke China melalui kripto. Pada 3 Oktober, Departemen Keuangan memberikan sanksi kepada dompet kripto yang diduga terkait dengan produksi obat fentanil, yang mencakup beberapa produsen bahan kimia yang berbasis di China. Pada Juli, klaim bahwa perusahaan kripto Prometheum memiliki hubungan dengan pemerintah China mendorong seruan untuk penyelidikan oleh enam anggota Kongres.

Baca Juga: Jumlah Investor Kripto Kian Meningkat, Lantas Bagaimana Kondisi Pasar Kripto Kuartal III-2023?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: