Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sampai Turun Insentif, Kemenko Marves Berkomitmen Dukung Ekosistem Mobil Listrik

        Sampai Turun Insentif, Kemenko Marves Berkomitmen Dukung Ekosistem Mobil Listrik Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) kembali menyelenggarakan Diskusi Panel dan Sosialisasi “Dekarbonisasi Sektor Transportasi melalui Adopsi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk Indonesia Lebih Baik” di Wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya, Jumat (17/11/2023). Pasalnya dalam hal ini, transportasi merupakan penyumbang gas emisi terbanyak kedua di Indonesia yaitu sebesar 23%. Menindaklanjuti komitmen pemerintah Indonesia untuk mewujudkan Net-Zero Emission,

        Asisten Deputi Industri Maritim dan Transportasi Kemenko Marves, M. Firdausi Manti mengatakan, sektor industri otomotif merupakan sektor penting bagi Indonesia. Tidak hanya sebagai konsumen namun juga sebagai produsen. dalam hal ini, pemerintah dan warga Indonesia harus berpartisipasi dalam pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi. 

        Baca Juga: Lewat Pameran Bergengsi, Indoensia-China Kebut Ekosistem Mobil Listrik

        “Kalau kita lihat tren dunia sekarang sudah mulai bertransformasi dari motor bakar ke kendaraan listrik. Berbagai negara juga mulai mentransformasikan industrinya agar bisa mengurangi emisi gas buangan dari kendaraan bermotor. Sehingga kita sebagai bangsa juga harus memilih ingin tetap sebagai pengguna motor bakar atau kita harus ikut bertransformasi dan mulai menggunakan kendaraan listrik,” ujar Asdep Firdausi dalam keterangannya, Jumat (17/11/2023).

        “Kita tidak bisa hanya menunggu, tapi kita juga harus aktif karena negara-negara lain juga sangat aktif untuk bisa membangun industri electric vehicle. Ini yang pemerintah dorong, perkembangan atau pertumbuhan industri kendaraan listrik di Indonesia termasuk dengan ekosistemnya,” lanjutnya. 

        Hal ini merupakan upaya mendorong masyarakat untuk mengadopsi EV, pemerintah memberikan dukungan program bantuan mulai dari pengurangan pajak sampai penyediaan fasilitas. Terdapat beberapa manfaat dari menggunakan kendaraan listrik selain pengurangan emisi, dari aspek ketahanan energi dan efisiensi juga dapat mengurangi impor minyak kemudian subsidi yang dikeluarkan dapat dialokasikan untuk mendukung kendaraan listrik. Daur ulang dan juga ekonomi sirkuler komponen EV yang akan mendorong keberlanjutan, serta diversifikasi ekonomi melalui pengembangan seluruh rantai pasok kendaraan listrik.

        “Pemerintah sudah mengeluarkan berbagai insentif atau program bantuan untuk mendorong adopsi EV oleh masyarakat diantaranya insentif pembelian motor baru dan konversi sebesar 7 juta rupiah, pengurangan PPN dari 11% menjadi 1% dan pembebasan PPNBM untuk mobil dan bus listrik, serta bebas ganjil genap khusus daerah tertentu atau DKI Jakarta,” jelas Asdep Firdausi.

        Baca Juga: Gelora Mobil Listrik, Begini Strategi Pemerintah Tenangkan Keresahan Hati Investor

        Dia menjelaskan, terdapat beberapa manfaat dari menggunakan kendaraan listrik. Selain pengurangan emisi, dari aspek ketahanan energi dan efisiensi juga dapat mengurangi impor minyak kemudian subsidi yang dikeluarkan dapat dialokasikan untuk mendukung kendaraan listrik. 

        Dalam menyukseskan program pengurangan emisi, perlu adanya kerja sama dan dukungan dari para pemangku kepentingan, seperti salah satunya dukungan dari pemerintah daerah. Sebagai perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko menyampaikan terkait percepatan implementasi KBLBB di lingkup pemerintah provinsi Jawa Tengah.

        “Pemprov Jawa Tengah terus berkomitmen dengan mendorong industri mesin kendaraan listrik dan baterai di Kawasan Industri Terpadu dan menyiapkan kebijakan-kebijakan KBLBB dalam operasional kedinasan, memfasilitasi tumbuhnya konversi motor BBM, listrik, dan juga mendorong pertumbuhan after sales service di seluruh wilayah Jawa Tengah, serta menyiapkan tenaga terampil/terlatih melalui pendayagunaan Politeknik (Sekolah Vokasi) dan SMK,” jelas Sujarwanto.

        Baca Juga: Pernyataan KPBB disentil Kemenperin: Pemahaman Emisi Mobil Listrik, Hybrid, dan ICE Perlu Secara Utuh

        Diperlukan adanya ide-ide dan inovasi baru untuk mempercepat adopsi KBLBB. Untuk meningkatkan inovasi produk yang aplikatif dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat serta dapat mengembangkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat adalah melalui pengembangan industri berbasis riset yang bisa dilakukan di perguruan tinggi. 

        Sementara itu, Wakil Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Diponegoro, Agus Subagio mengatakan bahwa walaupun penelitian dapat gagal, tetapi itu tetap upaya yang kita lakukan untuk mendorong keberhasilan atas program KBLBB ini. 

        “Marilah kita bersama-sama walaupun kecil kontribusi yang kita lakukan, namun jika itu adalah pemikiran atau hal baru yang bisa kita lakukan, Insya Allah akan tetap memberikan kontribusi bagi usaha-usaha kita dalam memelihara lingkungan dan dunia kita,” ungkapnya.

        Turut hadir juga para stakeholder percepatan program KBLBB yang hadir pada kegiatan ini, antara lain; Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, Akademisi, BUMN/BUMD, Badan Usaha Transportasi Online dan Logistik, Asosiasi, Mahasiswa, dan media.

        Baca Juga: Hanya Tinggal Dua Langkah, Indonesia Bisa Menjadi Produsen Utama Baterai Mobil Listrik Dunia

        Salah satu rangkaian kegiatan sosialisasi adalah kunjungan ke PT Hartono Istana Teknologi, Polytron Semarang untuk berdiskusi lebih dalam mengenai keterlibatan Polytron di industri Electric Vehicle (EV). Polytron memiliki tujuan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan memiliki sinergi atau daya saing dalam industri kendaraan listrik sebagai bentuk dukungan pada pemerintah. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: