Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PDIP: Yang Lain Mobilisasi Kepala Desa, Ganjar Tidur

        PDIP: Yang Lain Mobilisasi Kepala Desa, Ganjar Tidur Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyindir telah pasangan dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming jelang pertarungan dari Pilpres 2024.

        Dirinya mengatakan, jagoanya berbeda karena memiliki ciri kerja pemenangan yang berorientasi dalam pergerakan rakyat alias gerak gotong royong. 

        Baca Juga: Daftar Lengkap Jubir Tim Pemenangan Anies Baswedan-Cak Imin: Refly Harun, Geisz Chalifah, Hingga Eks Kader PDIP!

        "Maka kami bersama gerakan rakyat. Misalnya ketika baliho Pak Ganjar dan Prof Mahfud itu diturunkan, rakyat menyediakan tempatnya untuk dipasang baliho Ganjar-Mahfud. Ketika yang lain menggunakan mobilisasi kepala desa, maka Pak Ganjar tidur di rumah rakyat. Jadi cirinya gerakan. Sementara Pak Prabowo-Gibran cirinya mobilisasi, manipulasi hukum di MK, mobilisasi kepala desa yang seharusnya netral dan menampilkan gimik politik," kata Hasto dilansir pada Kamis (23/11).

        Menurut Hasto, PDI Perjuangan akan terus menggelar kegiatan bersama rakyat. Termasuk mengawal proses pemilu agar berjalan dengan baik dan berkeadilan.

        "Maka hari ini kami kumpulkan dari Bali, kemudian di Jawa Tengah ada devotion atau kesetiaan seluruh infanteri datang di setiap TPS. Dengan melihat rakyat yang bergerak, maka kami percaya pasangan Ganjar-Mahfud yang memulai proses dengan baik akan menghasilkan suatu kepemimpinannya yang baik," tegas Hasto.

        Sementara itu, Ketua Umum PDI Perjuangan  Prof.Dr.(HC) Megawati Soekarnoputri meminta agar jajarannya agar tak keder dengan upaya pihak tertentu yang berusaha melemahkan semangat kader dalam mengorganisasikan rakyat jelang pemilu 2024.

        “Ga usah keder, ga usah takut kalau digituin. Ini bukan jaman Orba dulu. Ini Orde Reformasi. Tapi kita respons baik-baik caranya, dengan santun dan taat lada hukum," kata Megawati.

        Baca Juga: Eks Kader PDIP Jadi Jubir TIMNAS AMIN, Cak Imin: Tak Ada Maksud Apa-apa, Cuma Memberi Tahu...

        “Saya saja dulu jaman Orde Baru dipanggil polisi 3 kali. Saya penuhi panggilan itu. Dipanggil jaksa, saya hadir. Sebab berdiri pada kebenaran dan rakyat Indonesialah yang berkuasa penuh dengan republik. Sebagai orang Bali anda tahu karmapala kan, jadi tenang saja, ada satyam eva jayate,"  tambah Megawati.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: