Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bitcoin Capai Rp617 Juta, Naik 2% selama 24 Jam!

        Bitcoin Capai Rp617 Juta, Naik 2% selama 24 Jam! Kredit Foto: Unsplash/Art Rachen
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dalam waktu 19 bulan, Bitcoin (BTC) telah mencapai level US$40,000 (Rp617 juta) untuk pertama kalinya sejak akhir April 2022, dengan kenaikan sekitar 2% dalam 24 jam.

        Dilansir dari laman Cointelegraph pada Senin (4/12/2023), Bitcoin melonjak dari harga di bawah US$39,500 (Rp609 juta) menjadi di atas US$40,000 (Rp617 juta) pada 3 Desember untuk mencapai level tertinggi 19 bulan, menurut data dari CoinGecko.

        Baca Juga: MicroStrategy Borong Bitcoin Lagi Senilai Rp9,3 Triliun

        Adanya kejadian ini turut menandai level tertinggi baru tahun 2023 untuk Bitcoin, yang naik lebih dari 140% sejak 1 Januari. Namun, harganya masih turun sekitar 42% dari level tertinggi sepanjang masa pada 10 November 2021, yaitu lebih dari US$69,000 (Rp1 miliar).

        Dalam catatan 30 November dari kepala riset Matrixport, Markus Thielen memperkirakan, Bitcoin akan mencapai lebih dari US$60,000 (Rp926 juta) pada April tahun depan dan US$125,000 (Rp1,9 miliar) pada akhir 2024.

        Thielen mengatakan, tiga pasar bear kripto terakhir, dengan melihat siklus kenaikan tiga tahun berikutnya dan sebuah analisis yang menyarankan "tiga tahun lagi dari pasar bullish ini, dengan 2023 menjadi tahun pertama."

        "Secara historis, tahun-tahun ketika imbalan (reward) penambangan Bitcoin berkurang setengahnya (halved) pada umumnya bullish," jelas Thielen. Bitcoin diperkirakan akan kembali turun setengahnya – ketika imbalan penambangan dipotong 50% pada pertengahan April 2024.

        Baca Juga: Mantan Co-Founder Twitter Jack Dorsey Desentralisasi Penambangan Bitcoin dengan Investasi Baru

        "Para penambang cenderung menimbun Bitcoin sebelum setiap halving, harga pun meningkat +200%, yang akan memproyeksikan Bitcoin mencapai US$125.000 (Rp1,9 miliar)," kata Thielen.

        Pencapaian harga Bitcoin terjadi di tengah spekulasi dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin akan segera disetujui di Amerika Serikat (AS).

        Baca Juga: Naik atau Turun? Begini Analis Reku Soal Harga Bitcoin

        Menurut sebuah catatan pada 28 November, Standard Chartered memperkirakan Bitcoin dapat mencapai enam digit sebelum akhir tahun depan karena "pengenalan ETF spot yang lebih cepat dari yang diperkirakan" di AS.

        Ada 13 penawar untuk ETF Bitcoin spot di AS – yang  terbaru dari manajer aset Swiss Pando Asset, yang diajukan pada 29 November. Semuanya sedang menunggu persetujuan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), dan termasuk BlackRock dan Grayscale, yang telah bertemu dengan komisi tersebut untuk membahas detail ETF mereka.

        Baca Juga: Analis Bloomberg Amati 'Landasan Pacu Jelas' untuk Semua Persetujuan ETF Bitcoin Januari 2024

        Analis ETF Bloomberg berpendapat, ini memiliki peluang 90% bahwa semua penawaran ETF yang tertunda akan disetujui secara bersamaan pada 10 Januari.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nadia Khadijah Putri
        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: