Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

MicroStrategy Borong Bitcoin Lagi Senilai Rp9,3 Triliun

MicroStrategy Borong Bitcoin Lagi Senilai Rp9,3 Triliun Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan intelijen bisnis MicroStrategy baru-baru ini membeli 16.130 Bitcoin (BTC) pada bulan November, sehingga total kepemilikannya menjadi lebih dari US$6 miliar (Rp93,1 triliun). 

Dilansir dari laman Cointelegraph pada Jumat (1/12/2023), menurut pengumuman resmi pada 30 November lalu, co-founder MicroStrategy, Michael Saylor, mengatakan bahwa perusahaan mengakuisisi Bitcoin dengan nilai sekitar US$593,3 juta (Rp9,2 triliun) – dengan harga US$36.785 (Rp571 juta) per Bitcoin. Pada 29 November, MicroStrategy melaporkan, mereka memiliki 174.530 BTC atau senilai sekitar US$6,6 miliar (Rp102 triliun) pada saat publikasi – dengan harga US$37.726 (Rp585 juta).

Cointelegraph pun sempat mengutip dari akun X (Twitter) MicroStrategy, bahwa perusahaan ini memperoleh tambahan 16.130 Bitcoin tersebut, berikut detail cuitannya. 

Baca Juga: Mantan Co-Founder Twitter Jack Dorsey Desentralisasi Penambangan Bitcoin dengan Investasi Baru

“MicroStrategy telah memperoleh tambahan 16.130 BTC seharga sekitar US$593,3 juta dengan harga rata-rata US$36.785 per bitcoin. Pada tanggal 29/11/23, @MicroStrategy sekarang memiliki 174.530 BTC yang diperoleh dengan harga sekitar US$5,28 miliar dengan harga rata-rata US$30.252 per bitcoin. MSTR https://t.co/3XHhpIvsuA - Michael Saylor (@saylor) November 30, 2023” 

MicroStrategy secara konsisten membeli Bitcoin dalam jumlah besar sejak mengumumkan akan mengadopsi mata uang kripto sebagai aset cadangan perbendaharaan pada Agustus 2020. Pengumuman terakhir Saylor adalah pada bulan September, bahwa MicroStrategy membeli 5.445 BTC dengan harga sekitar US$147 juta (Rp2,2 triliun).

Pengumuman pembelian Bitcoin oleh MicroStrategy menyusul setelah harga mata uang kripto tersebut naik sekitar 10% pada bulan November. Perusahaan tersebut melaporkan keuntungan sebesar US$900 juta (Rp13,9 triliun) untuk kepemilikan Bitcoin pada kuartal ketiga tahun 2023, dan CEO Phong Le mengisyaratkan pada saat itu bahwa perusahaan akan terus melakukan pembelian secara konsisten.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: