Telkom Community Development Center (Telkom CDC) bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) kembali salurkan bantuan PC Multimedia AIO dan aplikasi i-CHAT untuk SLB.
SGM CDC PT Telkom Hery Susanto, mengatakan bantuan kali ini berjumlah 10 PC yang telah diinstal aplikasi i-CHAT, adapun distribusi sebanyak lima unit di Kota Medan yang difasilitasi oleh SMK Telkom 1 & 2 Medan dan lima unit di Kota Malang difasilitasi oleh SMK Telkom Malang.
Bantuan hibah ini diberikan guna membantu individu disabilitas tuna rungu dan wicara agar berkomunikasi secara lebih efektif.
"Diharapkan melalui bantuan ini, disabilitas tuna rungu-wicara dapat mengatasi hambatan komunikasi yang mereka hadapi. Serta meningkatkan keterlibatan mereka dalam masyarakat yang semakin terhubung secara digital," kata Hery dalam keterangan resminya, Sabtu (16/12/2023)
Telkom CDC bekerjasama dengan YPT sebelumnya pada Juli 2023 lalu juga menyalurkan 10 PC dan aplikasi i-CHAT ke SLB di 5 provinsi.
Hery mengatakan, bantuan tersebut berupaya memfasilitasi aksesibilitas teknologi dan menyediakan solusi komunikasi yang sesuai guna mendorong inklusi dan pemberdayaan individu dengan disabilitas tuna rungu-wicara.
"Ini memungkinkan mereka untuk berpartisipasi secara penuh dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari," katanya.
Sementara itu, i-CHAT (I Can Hear and Talk) adalah aplikasi berbasis komputer yang dirancang untuk membantu orang, terutama anak-anak dengan gangguan pendengaran. Aplikasi ini dapat membantu pengguna untuk menguasai kemampuan linguistik.
Adapun, Kepala Sekolah SLB Bhakti Luhur MalangYohana Fransiska Mai Muri mengatakan, bantuan tersebut bermanfaat ganda. Selain meningkatkan akses dan keterampilan teknologi informasi, aplikasi i-CHAT juga memberikan solusi komunikasi efektif bagi siswa tunarungu.
"Bantuan ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa tetapi juga meningkatkan inklusivitas lingkungan sekolah, siswa tunarungu bisa berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran dan interaksi sosial dengan teman sekelas," jelasnya.
Sedangkan, Kepala Sekolah SLB Swasta Tunas Harapan Mandiri Sumut Ferdinanta Ginting mengatakan, kondisi sebelum menerima bantuan adalah siswa maupun pengajar agak kesulitan melakukan pembelajaran karena masih mengandalkan kamus bahasa isyarat.
"Kamus Bahasa isyarat sangat tebal dan kurang praktis dan kamus pun yang mempunyai hanya pengajar/guru sehingga anak didik kurang bisa belajar mandiri. Setelah menerima bantuan program i-CHAT, pengajar maupun anak didik sangat antusias karena i-CHAT disamping mudah dalam penggunaan, juga sangat menarik secara fitur," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala SLB Pembina Tingkat Nasional Malang Sukahar menjelaskan, bantuan tersebut memberikan akses lebih luas kepada anak-anak SLB guna memungkinkan mereka mengakses sumber daya pendidikan dan informasi dengan lebih mudah.
"Ini juga memfasilitasi komunikasi efektif antara guru dan siswa, serta antara sesama siswa. Fitur-fitur pesan teks, gambar, dan suara membantu anak-anak SLB untuk berkomunikasi sesuai dengan kebutuhan mereka," katanya.
Menurutnya, bantuan ini juga membuat guru dan siswa sama-sama memperkuat partisipasi dalam lingkungan pembelajaran online. Mereka dapat lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan interaksi sosial.
"Anak-anak SLB juga jadi memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan teknologi dengan menggunakan perangkat PC. Ini memberikan pondasi yang penting untuk kemampuan adaptasi mereka terhadap perkembangan teknologi di masa depan," pungkasnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat