Calon Presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan buka suara terkait dengan komitmennya memajukan sektor pertanian dan perikanan di Indonesia.
Dirinya mengatakan kedua sektor tersebut memerlukan pengawasan yang serius karena tanpa adanya hal tersebut, keadilan sampai persatuan hingga kesejahteraan sulit untuk dirasakan bagi peggiat pertanian dan perikanan.
Baca Juga: Bicara Utang Warisan Jokowi, Anies: Sesungguhnya Bukan Masalah...
“Terjadi kesetaraan, terjadi keadilan. Dari situ muncul persatuan. Persatuan yang sebenarnya. Ada persatuan tapi semu, dengan dijaga angkatan bersenjata. Itu pernah kita rasakan dulu pada zaman Orde Baru,” ujar Anies, dilansir pada Ranu (20/12).
Anies menyoroti bagaimana harga pangan yang timpang dan tak terjangkau berbeda dengan nasib petani dan nelayan.
“Kemudian petani dan nelayan yang belum sejahtera, kerentanan pangan akibat ketergantungan pada impor, tantangan global karena ada krisis iklim, ada kenyataan bahwa petani kita mayoritas berusia di atas 43 tahun, lalu kenaikan harga pangan,” katanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengungkapkan, lebih dari separo pengeluaran masyarakat di Indonesia adalah untuk pengeluaran pangan.
“Kita berhadapan dengan kenyataan, penduduk bertambah lahan pertanian berkurang. Tantangan ini semua untuk mewujudkan revolusi agromaritim. Di antara tiga pasang calon presiden, visi misi yang menyebutkan diksi (pilihan kata, red) agromaritim hanya visi misi calon presiden nomor satu,” terang Anies.
Menurut Anies, dalam bayangannya, Indonesia menjadi negara maju itu kriterianya bukan industri, bukan advance modern.
Baca Juga: Cak Imin Siap Mundur Jadi Wakilnya Anies Jika Kerjanya Hanya AFK
“Tapi apabila kita bisa menyebut diri kita a learning nation. Kalau kita bisa menyebut diri kita bangsa pembelajar, maka kita sampai pada era maju,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: