Debat Pertahanan-Keamanan dan Politik Luar Negeri Indonesia: Anies-Ganjar Mempersiapkan Diri dengan Baik, Prabowo Tidak Sinkron
Ketua Departemen Hubungan Internasional Centre For Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia Lina Alexandra menyoroti performa Calon Presiden pada debat Capres yang berlangsung Minggu (7/1/24) dengan tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik.
Hal ini Lina sampaikan dalam “CSIS Media Briefing: Menanggapi Debat Ketiga Capres-Cawapres dan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM)” yang berlangsung pada Senin (8/1/23).
Lina mengungkapkan masing-masing capres berusaha menunjukkan performa terbaiknya meski ada beberapa catatan. Ia menilai Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dinilai tampil lebih siap dengan membawa data ketika terlibat debat dengan capres lain.
“Ganjar tampil lebih siap membawa data-data ketika terlibat debat,” ujar Lina dilihat dari kanal Youtube CSIS Indonesia.
Baca Juga: Dahsyat! Kampanye Dialog Anies Baswedan 'Desak Anies' Kalahkan Kampanye 'Gemoy' Andalan Prabowo
Anies juga menurutnya mempersiapkan diri dengan baik meski di awal langsung fokus mengkritisi seorang kinerja Prabowo Subianto yang merupakan Menteri Pertahanan.
Kritikan pedas Anies ke Prabowo di antaranya soal kegagalan Food Estate dan pembelian alutsista bekas.
“Anies mempersiapkan diri secara lebih baik walau awalnya sudah menyarang Prabowo dengan pembelian alutsista bekas dan food estate,” ungkapnya.
Prabowo menurut Lina konsisten membawa narasi “1000 kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak” sebagaimana yang kerap disampaikan di luar kesempatan debat capres.
Hanya saja ia menilai narasi dalam debat kemarin Prabowo tidak sinkron karena pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan.
“Yang bisa kami amati pernyataannya tidak sinkron karena kemudian selanjutnya dilanjutkan dengan pernyataan nasionalistik bahwa tentang pencurian kekayaan alam, kita harus jadi negara kuat dsb,” ungkapnya.
Baca Juga: Sentimen Positif Prabowo Subianto di Debat Capres Cuma 40 Persen, Ini Buktinya!
Pada aspek lainnya, Prabowo dinilai hanya sibuk membalas pernyataan dan kritik yang disampaikan Anies ketimbang menerangkan gagasan misal soal sengket laut China Selatan.
"Soal sengketa laut China selatan, Ganjar tampil cukup baik dengan mengusulkan Bagaimana bisa dilakukan kesepakatan bersama untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, Anies menambahkan soal ASEAN kemudian Ganjar bisa membeirkan tendangan balik dengan menanggapi bahwa masalahnya decion prcess dalam ASEAN sendiri yang rumit. Prabowo totally lost, karena dia hanya fokus pukul baik Anies bagaimana soal pertahanan kuat, dia tidak suka dikritik terus soal alutsista bekas dsb," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: