Jadi Capres Favorit Ekonom di Survei Bloomberg, Anies: Kami Tawarkan Substansi
Calon presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan buka suara ihwal posisinya dalam papan survei Bloomberg yang dirilis beberapa waktu lalu.
Adapun dalam survei tersebut, Anies berada di posisi pertama sebagai capres yang paling diminati ekonomi. Anies memperoleh nilai 33 dari 17 ekonom dan analis senior.
Sementara Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto berada diposisi kedua nilai 29. Di susul Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dengan perolehan nilai 28.
Anies mengaku, apa yang disampaikannya dalam forum-forum diskusi berdasar pada pengalaman mengurus DKI Jakarta. Kala menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, dia mengaku sektor perekonomian mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Baca Juga: Maestro Keroncong Surakarta Berhadap Anies Baswedan Jadi Presiden Indonesia
"Usaha mikro itu mengalami lonjakan, masuk kedalam sektor formal, shinggga mereka punya perizinan, punya NPWP. Efeknya apa? Terjadi stabilitas di Jakarta, walapun kondisi kontraksi ekonomi itu luar biasa kuat ketika ada covid," kata Anies kepada wartawan di Parung, Bogor, Jawa Barat, Senin (22/1/2024).
Dia menuturkan, banyak kebijakan terkait perburuhan yang menghadirkan keadilan. Sehingga, hubungan industrial di Jakarta terjaga dengan baik.
Berdasarkan rekam jejak itu, Anies menilai para ekonom memberi penilaian dalam survei yang digelar Bloomberg. Dia pun mengaku bersyukur mendapat kepercayaan tersebut.
Baca Juga: Cawapresnya Anies: Perubahan Tak Bisa Ditunda Karena Ada yang Kebablasan
"Mereka menggunakan data. Karena itulah mereka disebut pakar, bukan melihat foto, bukan melihat atraksi. Tapi melihat substansi," jelasnya.
Lebih jauh, Anies mengaku akan terus menggelar diskusi terbuka dalam kampanyenya untuk meyakinkan publik terkait gagasan yang diusungnya. Dengan rekam jejak, dia meyakini kebijakan yang dilahirkan akan sesuai dengan kebutuhan masa depan.
"Kami memilih rute menawarkan substansi. Ada Desak Anies, ada diskusi-diskusi terbuka. Karena kami yakin secara substansi rekam jejak, rekam gagasan, insya Allah akan bisa sesuai dengan kebutuhan," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: