Penyakit ginjal merupakan masalah kesehatan global yang terus meningkat, termasuk di Indonesia. Menurut laporan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) pada tahun 2023, sebanyak 12 provinsi di Indonesia menempati posisi tertinggi dalam angka kasus Penyakit Ginjal Kronis (PGK).
Dimana berdasarkan data yang ada, kasus tertinggi di Indonesia tercatat di Kalimantan Utara, Maluku, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, NTB, Aceh, Jawa Barat, Maluku, DKI Jakarta, Bali, dan Yogyakarta.
Direktur Pengembangan Bisnis & Kemitraan Strategis PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana),Randy Stevian mengatakan, perseroan secara aktif berperan dalam memberikan edukasi tentang kesehatan ginjal kepada masyarakat, pasien, dan tenaga kesehatan yang menangani pasien PGK.
Sebagai perusahaan biofarmasi asli Indonesia, Etana telah menghasilkan produk epoetin alfa berkualitas tinggi dengan harga terjangkau, yang telah banyak digunakan oleh pasien PGK yang mengalami anemia saat menjalani cuci darah.
Baca Juga: Etana Gandeng Recce Pharmaceuticals untuk Pengembangan Klinis di Indonesia
"Produk epoetin alfa Etana digunakan oleh pasien PGK yang menjalani cuci darah untuk meningkatkan kadar darah merah (Hb) dalam mencegah anemia. Anemia pada pasien gagal ginjal harus diobati karena kematian pada pasien hemodialisa di Indonesia hampir sebagian besar disebabkan penyakit kardiovaskuler," ujar Randy dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (14/3/2024).
Randy mengatakan, produk Etana sudah melakukan uji banding dengan produk originator dengan hasil bahwa kualitas, efikasi, dan keamanan produk Etana sebanding dengan produk originator.
Sehingga, produk Etana dapat membantu pasien anemia karena PGK dalam meningkatkan kualitas hidup untuk menjaga dan melindungi kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan bangsa.
“Apabila pasien hemodialisa terkena penyakit kardiovaskuler maka ginjal dan jantung menjadi lemah. Dengan rutin melakukan terapi Erythropoietin (EPO) sebanyak 8x sebulan pasien PGK dapat mengatasi agar komplikasi anemia ini tidak menjadi ancaman,” ujarnya.
Baca Juga: Etana Jalin Kerja Sama Strategis dengan BeiGene untuk Obat Imunoterapi Kanker
Selain itu, Etana saat ini sedang fokus pada pengembangan produk long acting (Erythropoietin Stimulating Agents/ESA) untuk melengkapi kebutuhan obat-obatan bagi pasien penyakit ginjal. Selain itu, perusahaan ini juga berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait.
"Kami berharap dapat terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam memberikan edukasi dan berkontribusi untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan tentang kesehatan ginjal," ucapnya.
Etana juga melihat tantangan dalam pengembangan produk obat-obatan untuk penyakit ginjal, terutama terkait dengan alih teknologi, bahan baku, dan sumber daya manusia yang berpengalaman.
Namun, perusahaan ini optimis dapat menghadapi tantangan tersebut seiring dengan program Pemerintah dalam mendorong kemandirian obat dalam negeri
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: