Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS Netty Prasetiyani mewanti-wanti soal permasalahan stunting anak-anak Indonesia.
Netty mengingatkan agar pemerintah mesti ambil langkah yang diperlukan untuk mengendalikan harga pangan bergizi agar masalah stunting tidak terus membesar.
Hal ini Netty sampaikan untuk menyoroti peningkatan inflasi yang terjadi dari Januari ke Februari.
“Hal ini dapat berdampak pada peningkatan risiko stunting. Pemerintah harus mengambil langkah-langkah efektif untuk mengendalikan inflasi,” jelasnya dikutip dari laman fraksi.pks.id.
Netty menyinggung soal akses pangan ke masyarakat. Netty menyatakan inflasi yang tidak terkendali dapat berdampak serius pada akses masyarakat terhadap pangan bergizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
“Peningkatan inflasi dapat mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat terhadap bahan pangan. Jika pangan sumber protein dan zat gizi lainnya mahal, tentunya banyak keluarga yang berisiko tidak mampu menyiapkan makanan bergizi untuk anak-anaknya,” jelasnya.
Kampanye terhadap persoalan stunting yang sudah berjalan masif menurut Netty harus diimbangi serius dengan kemampuan pemerintah menyediakan akses terhadap hal-hal yang bisa menurunkan angka stunting.
Salah satu caranya menurut Netty adalah dengan penyediaan sumber pangan bergizi yang bisa diakses masyarakat.
“Kampanye penurunan stunting yang sudah dilakukan dengan gencar dan terus menerus harus diimbangi dengan kemampuan pemerintah menyediakan sumber pangan bergizi yang mudah dan murah,” ujarnya
“Jangan sampai kampanye penurunan stunting hancur berantakan dan tidak ada maknanya karena masyarakat sulit mengakses sumber bahan pangan untuk kesehatan remaja, ibu hamil dan menyusui,” tandas Netty.
Baca Juga: Anies Soal Oposisi: Harus Diberi Ruang!
Oleh sebab itu, katanya, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah konkret dalam mengatasi masalah stunting guna memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal generasi muda Indonesia.
Meningkatnya Inflasi dan meroketnya harga pangan menurut Netty harus segera dicarikan solusi mengingat saat ini merupakan momen ramadan di mana kebutuhan meningkat.
“Pengendalian inflasi untuk ketersediaan pangan mudah dan murah adalah salah satu PR yang harus dipikirkan pemerintah agar risiko peningkatan stunting dapat ditekan,” kata politisi PKS Dapil Jabar VIII ini.
“Apa langkah pemerintah untuk mencegah peningkatan inflasi dan meroketnya harga bahan pangan? Apalagi kita berada dalam bulan suci Ramadan dimana kebutuhan akan bahan-bahan pokok meningkat secara drastis. Permintaan yang tinggi akan membuat persediaan menipis yang bakal semakin memicu naiknya harga-harga,” tambah Netty.
Mengutip laman ANTARA, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia mengalami inflasi 0,37 persen pada Februari 2024 jika dibanding dengan IHK bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).
"Terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,19 pada Januari 2024 menjadi 105,58 pada Februari 2024," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah di Jakarta, Jumat.
Dengan perkembangan tersebut, inflasi tahunan mencapai 2,75 persen (year-on-year/yoy) dan inflasi tahun kalender 0,41 persen (year-to-date/ytd).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto