Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kementerian ESDM: HGBT Terus Alami Penurunan

        Kementerian ESDM: HGBT Terus Alami Penurunan Kredit Foto: Rena Laila Wuri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji menyebut bahwa penyerapan industri yang mendapatkan harga gas bumi tertentu (HGBT) terus menurun dalam 5 tahun terakhir. 

        "Bila kita melihat lebih jauh mengenai realsasi hgbt dalam 5 tahun terakhir terdapat kecenderungan penurunan registrasi untuk industri walaupun tidak begitu besar," ujar Tutuka dalam rapat dengan pendapat dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (3/4/2024). 

        Baca Juga: PoD I Lapangan AAL Disetujui Menteri ESDM

        Tutuka mengatakan, tidak optimalnya realisasi volume oleh pengguna hgbt khususnya oleh pupuk antara lain disebabkan oleh, tidak optimal karena kendaraan dan maintenance dari pabrik.

        "Mungkin bisa dikonfirmasi ke dirut pupuk kedua keterbatasan kemampuan pasokan dari hulu dan maintenance di hulu migas yang dikelola oleh skk migas," ujarnya. 

        Dalam paparannya, Tutuka menjelqskan bahwa  realisasi dan volume gas bumi tertentu untuk industri pupuk pada periode 2020 hingga 2023. 

        Pada 2020, realisasi gas bumi tertentu untuk industri pupuk hanya 709 billion British thermal unit per day (BBTUD) atau hanya 84,7% dari total volume yang tersedia mencapai 836,46 BBTUD.

        Kemudian di 2021, realisasi gas bumi tertentu sebesar 738 BBTUD atau hanya 87,5% dari total volume yang tersedia mencapai 842,26 BBTUD. Selanjutnya pada 2022 realisasi gas bumi tertentu sebanyak 708 BBTUD atau 82,8% dari volume tersedia sebesar 855,06 BBTUD.

        Baca Juga: IUPK Vale Segera Dirampungkan Kementerian ESDM

        Lalu pada 2023, realisasi gas bumi tertentu untuk industri pupuk hanya 686,28 BBTUD atau 84,3% dari total volume tersedia sebanyak 814,06 BBTUD.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: