Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Industri Baja Ringan Desak Pemerintah Turun Gelorakan Produk Lokal

        Industri Baja Ringan Desak Pemerintah Turun Gelorakan Produk Lokal Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        Kondisi pasar baja saat ini mencakup pemulihan yang lambat namun stabil. Permintaan baja global diperkirakan akan tumbuh lagi pada tahun depan, meskipun tingkat suku bunga yang tinggi dan pengaruh internasional lainnya.

        Dengan kondisi pasar itu para pengusaha meminta ada dukungan khusus dari pemerintah untuk bisa melibatkan produk dalam negeri dengan proyek-proyek strategis pemerintah.

        Baca Juga: CBAM Beri Dampak Besar, Pemerintah Dinilai Harus Dukung Industri Baja

        "Usai Pilpres 2024 kondisi pasar baja ringan masih agak lesu. Kami sebagai pengusaha masih menunggu kebijakan baru dari pemerintah baru nantinya," ujar Direktur PT Kencana Maju Bersama, Susanto disela acara penandatanganan MoU di SIMT ITS, Surabaya, Selasa (2/4).

        Dikatakan Susanto, guna meningkatkan pasar baja ringan produk lokal dan bisa bersaing dengan produk impor. Pemerintah harus ikut andil untuk meningkatkan pasar baja ringan dengan menggunakan produk lokal. Contoh saja kata dia, proyek besar pemerintah seperti pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara) bisa menggunakan baja ringan produksi dalan negeri.

        "Dengan menggunakan baja ringan produk lokal dalam proyek pemerintah dipastikan pasar baja ringan terus meningkat. Untuk itu, kami berharap pada pemerintah untuk melibatkan kami (pengusaha) dalam proyek-proyek strategis pemerintah. Dengan melibatkan kami dalam proyek strategis pemerintah. Artinya, kami juga memberi kontribusi terhadap proyek-proyek yang digarap pemerintah selama ini," tegasnya.

        Menurut Susanto, melambatnya pasar baja ringan dalam negeri dikarenakan masih kurang dukungan dari pemerintah. Selain itu, maraknya penjualan baja ringan palsu makin tinggi sehingga berimbas market share baja ringan menurun.

        Baca Juga: MPXL Catatkan Peningkatan Kinerja, Efek Diversifikasi Usaha hingga IKN

        "Peredaran baja ringan palsu sudah lama beradar hampir 15 lebih. Akan tetapi, pemerintah tidak mengawasi secara serius dengan maraknya peredaran baja ringan palsu yang diproduksi oleh bengkel-bengkel yang tidak memiliki kualitas baik dengan produknya. Kami berharap, pemerintah harus turun tangan dengan permasalahan ini," pinta Susanto

        Disinggung soal kualitas baja ringan produk lokal, Susanto secara tegas mengatakan, produk baja ringan lokal sudah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) selain itu, para pengusaha baja ringan terus melakukan inovasi-inovasi baru untuk meningkatkan kualitas produk baja ringan guna meningkatkan pasar baja ringan dalam negeri. 

        Baca Juga: Ungkit Kejelasan Bansos, Menteri Jokowi Diharapkan Hadir di MK

        Selain itu juga pihaknya,  kini mulai berkolaborasi dengan berbagai pihak salah satunya yakni Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (SIMT ITS).

        ”MoU dengan SIMT ITS ini dalam rangka untuk menjalin kerjasama mengenai produk-produk baja ringan yang ada di market seperti apa. Sekarang banyak produk baja ringan di pasar tidak sesuai standar nasional Indonesia sehingga membahayakan masyarakat,” ujar Susanto.

        Susanto mengatakan, pihaknya ingin mendidik para mahasiswa lebih mengerti tentang produk-produk konstruksi. Tidak hanya baja ringan tetapi juga produk yang lain.

        Baca Juga: Anies Depan MK: Waktunya Menunjukkan Indonesia adalah Bangsa yang Besar!

        ”Kami harapkan anak-anak muda nanti mengerti tentang produk yang baik dan tidak merugikan masyarakat,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Ali Topan
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: