Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sumringah Tinjau Panen Jagung dan Gabah di Gorontalo, Jokowi Minta Bulog Lakukan Hal Ini

        Sumringah Tinjau Panen Jagung dan Gabah di Gorontalo, Jokowi Minta Bulog Lakukan Hal Ini Kredit Foto: PNM
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, meninjau panen raya jagung di Desa Kotaraja, Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, Senin (22/4/2024).

        Dalam kunjungannya, Jokowi mengaku senang melihat produksi jagung dan gabah di Gorontalo mengalami peningkatan. 

        Baca Juga: 77 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi, Beri Bantuan ke Rakyat Kecil Jadi Alasan Terbanyak

        Jokowi pun meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) segera melakukan penyerapan hasil panen petani seperti jagung dan gabah, mengingat harga jagung di gorontalo saat ini turun hingga Rp 4.000/kg. 

        Jokowi sendiri berharap, harga jagung tetap stabil di tengah meningkatnya produksi jagung. Menurutnya, produksi jagung yang meningkat bisa sejalan dengan harganya.

        "Artinya kalau harganya sudah turun seperti itu, maka produksinya pasti melimpah. Dan kita harapkan produksinya naik, tetapi harganya juga meningkat, ini yang harus dilakukan pemerintah dengan mungkin pembelian-pembelian oleh Bulog," ujar Jokowi dalam keterangannya, Senin (22/4/2024).

        Di sisi lain, Jokowi juga mengaku bersyukur dengan meningkatnya produksi jagung. Pasalnya, angka impor jagung yang bisa terus ditekan.

        Sebelumnya, diketahui impor jagung menyentuh angka 3,5 juta ton. Selain itu, Jokowi juga mengaku terkesan dengan Provinsi Gorontalo yang memiliki hamparan lahan jagung sangat luas.

        "Kita pastikan bahwa produksi jagung kita terus meningkat karena impor jagung yang dulunya 3,5 juta ton telah turun menjadi 400-450 ribu ton. Saya terkesan karena Gorontalo banyak jagungnya dan juga banyak kelapa, itu yang saya lihat dari atas (pesawat) dan dari bawah," jelasnya.

        Baca Juga: Sepakat dengan Jokowi, Begini Cara Indodax Tangkis TPPU di Industri Kripto

        Senada dengan Jokowi, Amran juga meminta Bulog segera melakukan penyerapan produksi jagung dan gabah dalam negeri yang saat ini memasuki panen raya besar. 

        Amran mengaku khawatir, jika Bulog tak menyerap, harga jagung dan gabah di tingkat petani akan semakin rendah. Di sisi lain, produksi besar dua komoditas tersebut juga diyakini mampu menekan angka impor.

        "Apakah kita mau impor lagi? Kita kan sudah stop impor nih dan jangan sampai berikutnya terjadi impor lagi. Bulog harus bergerak cepat, kami harap betul bulog bergerak, kenapa? Kalau ini terus menerus seperti ini kapan selesainya itu impor beras dan jagung," katanya.

        Baca Juga: Ini yang Dibahas dalam Pertemuan Jokowi dan Tony Blair

        Selain menyerap, Amran juga menilai Bulog juga harus membeli dengan harga yang wajar untuk menghindari kerugian petani. 

        "Kalau ini dibeli dengan harga menguntungkan aku pastikan tidak ada lagi itu impor. Tapi jangan biarkan petani di saat harga jatuh berjalan sendiri, nah kami minta bulog supaya serap. Tolong diserap Ini harganya sudah Rp3.600," jelasnya.

        Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Muljady Mario menjelaskan bahwa sejauh ini produksi jagung di wilayahnya mencapai 1,7 juta ton per tahun dengan rata-rata daerah sentra produksinya mengalami kenaikan. Tahun 2023-2022 akhir misalnya, Gorontalo menyumbang angka ekspor tertinggi secara nasional.

        "Dari kuota 200 ribu ton, kita 80 ribu ton jagung angka ekspornya. Jadi dari sisi produksi kami sudah sangat bagus," katanya.

        "Alhamdulillah kami mendapatkan kemampuan alokasi dengan perjuangan Pak Menteri. Tadinya kita hanya mendapatkan 56 ribu ton, sekarang mencapai 89 ribu ton urea. Tentu masyarakat Gorontalo mengucapkan terima kasih kepada Pak Menteri yang sudah memperjuangkan agar kuota tambahan pupuk ini bisa bertambah di Gorontalo," tandasnya.

        Sebagai informasi, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Perbenihan mengalokasikan bantuan benih senilai Rp65, 61 miliar ke Provinsi Gorontalo. 

        Baca Juga: Jokowi Bicara ini ke Tony Blair

        Bantuan tersebut terdiri dari benih padi untuk lahan seluas 5.000 hektar senilai Rp2,92 miliar dan benih jagung dengan luas lahan 69.660 hektar sebesar Rp62,69 miliar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: