Reku buka suara terkait dengan kondisi pasar kripto, pihaknya mengatakan walaupun sektor terkait tengah dalam kondisi landai atau sideways, hal tersebut ikut diwarnai dengan optimisme tinggi bahwa pasar kripto akan menghijau kembali.
Crypto Researcher Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan hal ini dapat dilihat pada situasi saat ini dimana estimasi biaya rata-rata untuk menambang bitcoin telah mencapai kenaikan yang signifikan. Hal ini merujuk data macromicro.me yang mencatat biaya rata-rata untuk menambang satu bitcoin dalam beberapa hari pasca halving berada dalam kisaran $90 ribu atau sekitar Rp.1,5 miliar.
Baca Juga: Meroket Lagi? Reku Bagikan Potensi Kripto Usai Halving Bitcoin
“Biaya menambang yang lebih tinggi dari harga pasar bitcoin tersebut menunjukkan tingginya optimisme para miner yang terus menambang bitcoin terlepas dari berkurangnya reward pasca halving," jelasnya dilansir Sabtu (11/5).
Fahmi mengatakan, masih relatif terjaganya hash rate atau kekuatan komputer yang menambang bitcoin di situasi yang seperti ini turut menggambarkan resiliensi para miner yang juga dapat berimbas pada optimisme pasar terhadap kekuatan keamanan blockchain bitcoin.
“Dengan harga Bitcoin yang secara historis selalu mengikuti pola pergerakan average mining cost dalam jangka waktu yang sedikit lebih lama, maka data-data ini tentu dapat memberikan optimisme terhadap arah harga Bitcoin ke depan," jelasnya.
"Apabila tren yang ada berlanjut dan average mining cost akan bertahan di level $100 ribu pada hari-hari setelah ini, artinya kita sedang melihat terbukanya kemungkinan harga pasar Bitcoin untuk melampaui angka tersebut dalam beberapa bulan ke depan,” tambah Fahmi.
Baca Juga: Pandangan Bitget Beberapa Pekan Setelah Peristiwa Bitcoin Halving
Situasi tersebut tentu menjadi sebuah momentum menarik khususnya bagi investor pemula yang baru ingin mulai mengeksplorasi aset kripto. Fahmi mengatakan, optimisme miner dapat mendukung terjadinya rally pasar kripto secara umum. Investor dapat menfaatkan hal tersebut untuk menanamkan modalnya dan meraih keuntungan.
“Investor dapat memahami perkembangan dan nature dari data tersebut untuk memetakan momentum, bukan hanya dari narasi atau review positif. Misalnya seperti situasi saat ini dengan mining cost yang lebih tinggi dari harga bitcoin di pasar, mengindikasikan tren bullish," jelasnya.
Baca Juga: Bittime Sebut 5 Token Ini Layak Dipantau Usai Bitcoin Halving
"Meskipun harga Bitcoin baru akan berpotensi terapresiasi signifikan dalam 6 bulan ke depan, setidaknya mempersiapkan investasi di periode tersebut akan jauh lebih mudah dibandingkan ketika periode pasar bearish,” tambah Fahmi.
Namun tetap, investor perlu melakukan evaluasi strategi investasi secara berkala dengan memantau efektivitas dan akurasi dari strategi yang dijalankan.
Baca Juga: Menggunakan Bitcoin untuk Perlindungan dari Inflasi
“Investment Insight Reku menjadi fitur yang dapat memudahkan investor dalam memantau rangkuman performa portofolio investasi. Fitur tersebut menyajikan detail alokasi di setiap aset, holding period, harga rata-rata pembelian, hingga kalender untung dan rugi tanpa investor perlu mencatat secara manual,” tutur Fahmi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: