Financial Model atau model keuangan merupakan representasi matematis dari kinerja keuangan suatu perusahaan atau proyek, yang memungkinkan untuk memprediksi pertumbuhan perusahaan, pendapatan yang dihasilkan, dan dampak pengelolaan keuangan pada kesehatan perusahaan.
Dalam webinar RSM Indonesia bertajuk Basic Financial Modelling & Macro yang diadakan pada Rabu (8/5/2024), Managing Partner Corporate Finance & Management Consulting RSM Indonesia, Budi Martokoesoemo mengatakan, dalam era yang penuh dengan ketidakpastian ekonomi ini, pengembangan financial model yang efektif menjadi kunci untuk kesuksesan bisnis dalam jangka panjang. Financial model menjadi komponen yang sangat penting dalam perencanaan bisnis hingga pengambilan keputusan.
Selain itu, agar penyusunan model keuangan lebih efektif, Senior Manager Corporate Finance RSM Indonesia, Syahadam Manaf, menyampaikan terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan oleh pengguna model keuangan/perusahaan/manajemen seperti evaluasi ketersediaan data informasi yang dapat diakses, identifikasi dan menentukan indikator kunci dengan menggunakan laporan audit, menentukan parameter keuangan dengan menghitung rasio historis, kerja sama dengan manajemen untuk memastikan alur bisnis dan model keuangan yang sesuai, informasi yang detail atas penjualan/pendapatan, biaya modal, dan biaya operasi, dan setelah data-data parameter tersebut harus disesuaikan dengan kebijakan manajemen maupun data dari hasil due diligence.
Selain itu, Syahadam menyampaikan perlunya melakukan analisis sensitivitas, salah satu analisa yang dapat digunakan yaitu Monte-Carlo analysis, dimana analisa tersebut dapat digunakan dalam berbagai macam keadaan. Terakhir, perlunya membuat beberapa skenario tertentu jika dibutuhkan, dan melakukan peninjauan dengan manajemen untuk berbagai asumsi yang digunakan.
Sebagai catatan, setidaknya terdapat 4 langkah utama dalam membangun sebuah model keuangan perusahaan. Dalam webinar dijelaskan bahwa 4 langkah ini diantaranya, pertama, assumption & drivers dimana langkah ini melibatkan penggunaaan data historis untuk membuat asumsi dan menentukan faktor yang akan mempengaruhi model keuangan.
Kedua, income statement, yakni setelah menetapkan asumsi dasar, langkah setelahnya adalah memproyeksikan pendapatan perusahaan hingga mencapai laba bersih, serta diperlukan juga jadwal pendukung untuk menghitung biaya penyusutan dan bunga.
Ketiga, balance sheet, dimana bagian ini mencakup proyeksi aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan di masa depan serta perlu juga jadwal pendukung untuk mengelola modal kerja.
Keempat, statement of cashflow, yakni penyusunan laporan arus kas, dengan menyusun laporan arus kas, dapat terlihat seberapa baik perusahaan menghasilkan dan menggunakan arus kas dalam operasinya, serta kemampuan perusahaan untuk membiayai investasi dan memenuhi kewajiban keuangan.
Dengan asumsi-asumsi yang telah ditentukan serta penggunaan 4 langkah tersebut secara tepat maka model keuangan seharusnya sudah dapat mencerminkan keadaan perusahaan di masa yang akan datang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: